Tersangka Pembunuh Sopir Taksi Online Palembang Belum Ditahan

CNN Indonesia
Kamis, 15 Nov 2018 04:41 WIB
Kapolda Sumsel mengatakan belum melakukan penahanan terhadap tersangka rampok sopir taksi online, Ridwan, karena masih dibawa untuk mencari tersangka lain.
Ilustrasi pembunuhan. (Istockphoto/joebelanger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Sumatra Selatan tengah melakukan tes DNA terhadap jenazah sopir taksi online, Sofyan (43), yang ditemukan tewas di area perkebunan sawit Desa Lakitan, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, Rabu (14/11).

Anggota Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel menemukan jenazah yang sudah tinggal kerangka tersebut setelah menginterogasi Ridwan alias Rido (45) satu dari empat tersangka perampokan disertai pembunuhan Sofyan yang ditangkap pada Minggu (11/11) lalu.

Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara berujar pihaknya belum melakukan penahanan terhadap tersangka Ridwan karena masih dibawa oleh anggota Jatanras untuk menunjukkan lokasi tiga tersangka lain yang masih buron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diajak dulu lah nyari-nyari, keliling keliling, kasihan. Dibawa jalan-jalan supaya dia terbuka hatinya mengungkapkan dengan baik," ujar Zulkarnain di Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Rabu (14/11).


Zulkarnain mengimbau baik kepada tersangka maupun warga yang mengetahui keberadaan tersangka untuk menyerahkan diri. Zulkarnain tidak akan segan menginstruksikan kepada bawahannya untuk menembak mati tersangka apabila masih melarikan diri, apalagi melawan saat upaya penangkapan.

"Saya akan berikan respect kepada tersangka atau keluarganya untuk menyerahkan diri. Kalau tidak, tahu sendiri saya akan cari sampai ke liang kubur," ancam Zulkarnain.

Sementara untuk proses tes DNA, tim dokter forensik Bidang Dokkes Polda Sumsel telah mengambil sampel darah dari Norma (65) ibu Sofyan serta Rafli (15) anak sulung korban. Kapolda mengatakan, proses tes DNA akan memakan waktu setidaknya sepekan hingga hasilnya bisa keluar. Untuk itu dirinya meminta keluarga Sofyan untuk bersabar.

"Untuk data sekunder dari pernyataan istri korban Fitriani, jenazah tersebut dikenali sebagai Soyfan dari pakaian terakhir yang dikenakan korban serta dari ikat pinggang. Namun untuk data primernya ya dari DNA itu masih harus diproses, seminggu baru bisa tahu," jelas dia.


Jenazah yang ditemukan polisi tersebut sudah berupa kerangka yang beberapa tulang bagian tubuhnya sudah tidak lengkap. Berdasarkan hasil forensik sementara, kedua bagian tulang tangan dan lengan serta bagian betis kiri hingga ke paha dan telapak kaki tidak ditemukan.

"Ketemunya tinggal tengkorak kepala, rahang, tulang rusuk. Paha kanan betis kanan dan telapak kaki kanan masih ada. Rambut dan tulang belakang masih ada. Mungkin dimakan binatang bisa saja karena dalam waktu dua minggu jenazah sudah habis tanpa proses pembusukan," ujar dia.

Mengenai modus yang dilakukan para pelaku, Kapolda belum bisa memastikan dengan detail karena baru satu tersangka yang tertangkap. Namun diketahui para tersangka menggunakan akun aplikasi taksi online Grab dari orang lain yang tidak ada hubungannya.

"Yang punya akun itu namanya inisial I, sudah kami periksa mintai keterangan dia sebagau saksi. Namun dilihat dari hasil cek poin ke poin dari GPS ponselnya belum ada korelasi dia terbukti ikut melakukan perampokan," ungkap Zulkarnain. 

(idz/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER