Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet
Pramono Anung membantah keterlibatan Presiden Joko Widodo alias
Jokowi dalam perancangan
Apel dan Kemah Pemuda Islam yang digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta, Desember 2017.
Hal itu dikatakan merespons pernyataan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah
Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut Menpora Imam Nachrowi meminta PP Muhammadiyah ikut acara itu untuk membantu Jokowi yang tengah diserang isu anti-Islam.
"Memang betul acara ini dihadiri Presiden, tapi tidak ada kaitan sama sekali Presiden dengan penganggaran, kemudian pemanfaatan anggaran tersebut," ujar Pramono saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meminta Dahnil dan semua pihak yang terlibat untuk mempertanggungjawabkan anggaran yang telah diberikan dan mengikuti proses hukum dengan baik.
Selain itu, Pramono juga membantah adanya kriminalisasi yang dilakukan Jokowi dalam kasus ini.
"Itu kan penegakan hukum biasa. Namanya penegakan hukum biasa tidak berkaitan dengan pilihan politik, jadi tidak ada urusan kriminalisaai sama sekali," tutur dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memeriksa Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar terkait acara apel dan kemah pemuda Islam yang menggunakan uang negara. Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan korupsi.
Dahnil telah membeberkan kronologis peristiwa. Ia mengatakan Menpora Imam Nachrowi menginisiasi acara ini untuk menekan konflik horizontal dan tuduhan anti-Islam yang menyerang Jokowi.
"Kemudian ada tudingan bahwasanya tudingan pemerintah Pak Jokowi anti Islam. Beliau kemudian ada isu-isu, para ulama dikriminalisasi oleh pemerintahan Pak Jokowi," di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/11).
Dahnil pun meminta Jokowi turun tangan dalam kasus yang menurutnya merupakan kriminalisasi terhadap aktivis-aktivis muda Islam.
(arh)