Istana: Jokowi Hadir, Tapi Tak Terlibat Penganggaran Kemah

CNN Indonesia
Rabu, 28 Nov 2018 14:30 WIB
Seskab Pramono Anung menyebut Presiden Jokowi tak terlibat penganggaran Apel dan Kemah Pemuda Islam 2017 dan menepis tudingan kriminalisasi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah keterlibatan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam perancangan Apel dan Kemah Pemuda Islam yang digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta, Desember 2017.

Hal itu dikatakan merespons pernyataan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyebut Menpora Imam Nachrowi meminta PP Muhammadiyah ikut acara itu untuk membantu Jokowi yang tengah diserang isu anti-Islam.

"Memang betul acara ini dihadiri Presiden, tapi tidak ada kaitan sama sekali Presiden dengan penganggaran, kemudian pemanfaatan anggaran tersebut," ujar Pramono saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (28/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meminta Dahnil dan semua pihak yang terlibat untuk mempertanggungjawabkan anggaran yang telah diberikan dan mengikuti proses hukum dengan baik.

Selain itu, Pramono juga membantah adanya kriminalisasi yang dilakukan Jokowi dalam kasus ini.

"Itu kan penegakan hukum biasa. Namanya penegakan hukum biasa tidak berkaitan dengan pilihan politik, jadi tidak ada urusan kriminalisaai sama sekali," tutur dia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memeriksa Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar terkait acara apel dan kemah pemuda Islam yang menggunakan uang negara. Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan korupsi.

Dahnil telah membeberkan kronologis peristiwa. Ia mengatakan Menpora Imam Nachrowi menginisiasi acara ini untuk menekan konflik horizontal dan tuduhan anti-Islam yang menyerang Jokowi.

"Kemudian ada tudingan bahwasanya tudingan pemerintah Pak Jokowi anti Islam. Beliau kemudian ada isu-isu, para ulama dikriminalisasi oleh pemerintahan Pak Jokowi," di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/11).

Dahnil pun meminta Jokowi turun tangan dalam kasus yang menurutnya merupakan kriminalisasi terhadap aktivis-aktivis muda Islam.

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER