Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01,
Ma'ruf Amin menyindir orang-orang yang kerap menuding Presiden
Joko Widodo sebagai presiden yang
anti-Islam.
Saat memberikan tausyiah di depan puluhan Ulama dari PCNU Kabupaten Bekasi di kediaman pribadinya, Jakarta, Senin (10/12), Ma'ruf menyebut orang-orang itu telah mengidap sakit mata kebencian.
"Heran saya, kok masih dibilang anti-Islam. Aneh, lah. Saya tak habis pikir itu, ini menurut saya kena penyakit mata kebencian," kata Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Rais Aam PBNU itu mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok yang dekat dengan kelompok Islam. Bahkan, ia menyebut kebijakan Jokowi selalu memihak umat Islam.
Ia mencontohkan Jokowi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Tak hanya itu, kata Ma'ruf, Jokowi turut membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sebagai wujud keberpihakan dalam bidang ekonomi syariah.
"
Bayangin. Enggak ada presiden yang bentuk itu [KNKS] dan mau menjadi ketuanya. Lalu Pak Jokowi juga bikin Bank Wakaf Mikro. Para pesantren-pesantren bikin. Buat ibu-ibu tukang gorengan, jualan gado godo. Di pesantren dan sudah jalan," kata dia.
Ma'ruf juga menyinggung peran Jokowi dan dirinya dalam menginisiasi Majelis Dzikir Hubbul Wathon pada 2017 lalu. Selain itu, Ma'ruf mengatakan Jokowi pernah mendapatkan gelar 'Bapak Santri Nasional' dari Forum Santri Indonesia.
"Bahkan di Situbondo beliau malah dibilang santri Situbondo. Karena belajar agama dari alumni Situbondo. Ada hubungan keilmuan dengan [pesantren] di Situbondo," ungkapnya.
Ma'ruf mengatakan Jokowi akan selalu diidentikkan sebagai tokoh anti-Islam bila dilihat menggunakan mata kebencian.
Sebaliknya, kata Ma'ruf, seseorang akan menilai Jokowi pro Islam apabila menggunakan mata yang penuh cinta.
"Padahal ada riwayat hadits, Jangan sampai kebencian kepada satu kaum membuat kita berbuat tak adil," kata dia.
Jokowi selama empat tahun memimpin memang beberapa kali dituding sebagai tokoh yang berseberangan dengan umat Islam.
Dia dituding anti-Islam saat kasus penistaan agama oleh Ahok mencuat. Jokowi juga dituding melakukan kriminalisasi terhadap sejumlah tokoh Islam, termasuk kepada tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
(rzr/wis)