Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memperingatkan
Partai Golkar untuk menghargai independensi sesama partai koalisi pendukung
Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Juru Bicara PSI, Dara Adinda Nasution mengatakan Golkar harus menghargai dan tak perlu menyebut PSI membuat gaduh karena memberikan 'Kebohongan Award' kepada beberapa tokoh yang dianggap kerap melahirkan hoaks jelang
pilpres 2019.
"Jangan saling menegasikan keberadaan satu sama lain," kata Dara lewat keterangan tertulis, Senin (7/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dara, PSI sendiri tidak menganggap Golkar membuat gaduh dan mengganggu koalisi Jokowi ketika beberapa pemimpin Golkar tersandung kasus korupsi. Padahal, imbuh Dara, korupsi jelas-jelas persoalan yang melanggar hukum dan menambah keburukan politik Indonesia.
"Kami menganggap kasus itu sebagai kasus hukum yang harus dijalankan dalam konteks negara hukum," ujarnya.
Menurut Dara, pernyataan politikus Golkar Roem Kono yang menyebut Kebohongan Award yang dikeluarkan PSI sebagai cara yang salah dan PSI seolah menganggap demokrasi sebagai permainan adalah keliru.
Dara berdalih Kebohongan Award justru bertujuan mengembalikan marwah demokrasi yang terancam dengan penyebaran hoaks. Selain itu, Kebohongan Award diklaim sebagai bentuk tanggung jawab PSI untuk mengedukasi publik agar tidak terjadi normalisasi hoaks.
"Roem Kono mestinya
update dengan bentuk-bentuk kampanye kreatif seperti yang dilakukan PSI," kata Dara.
Menurut Dara, PSI sedang menjalankan kampanye
nonviolent resistance, yaitu sebuah upaya melakukan proses perubahan sosial melalui cara-cara simbolik tanpa kekerasan.
"Jangan karena kaget dengan bentuk kampanye baru, lalu melabelinya sebagai kegaduhan," ujarnya.
Sebelumnya Roem Kono mengaku tak setuju keputusan PSI memberikan penghargaan kebohongan kepada calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, serta Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief.
 Politikus Golkar Roem Kono kritik PSI soal kebohongan award. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Roem juga mengimbau PSI tak bikin gaduh dengan mengadakan penghargaan seperti itu.
"Saya tidak setuju, itu bukan budaya kita," kata Roem ditemui di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (5/1).
"Saya kira, (hoaks) kita serahkan kepada yang berwajib. Jangan menambah-nambah gaduh, jangan mengada-ada, sesuatu yang tidak perlu dilakukan itu menambah keruh," kata dia.
Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) juga melaporkan Ketua Umum PSI Grace Natalie dan tiga kader PSI lainnya yaitu Raja Juli Antoli, Tsamara Amany, dan Dara Adinda Kusuma Nasution ke polisi terkait kebohongan award.
Wakil Ketua ACTA Hendarsam Marantoko apa yang sudah dilakukan kader PSI tersebut sudah termasuk pelecehan dan penghinaan. PSI juga disebut gegabah karena membuat kegaduhan dan merugikan banyak pihak. Hendarsam pun menganggap tingkah PSI tidak memberi pendidikan poltik kepada masyarakat.
Laporan ACTA sendiri diterima dengan nomor LP/B/0023/I/2019/Bareskrim tertanggal 6 Januari 2019 malam.
(dal/dal)