Fadli: Pertanyaan Dibocorkan, Debat Jadi Enggak Greget

CNN Indonesia
Senin, 07 Jan 2019 14:40 WIB
Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon menyebut kebijakan KPU membocorkan pertanyaan debat pilpres 2019 akan membuat peserta debat nantinya tinggal menghafal saja.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyayangkan kebijakan KPU membocorkan soal debat Pilpres 2019 kepada peserta. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membocorkan pertanyaan-pertanyaan debat perdana Pilpres 2019. Format setengah tertutup itu disebut membuat debat tak menarik lagi.

"Cukup aneh, menurut saya kenapa harus pertanyaan-pertanyaan itu dibocorkan atau diberikan? Itu kan enggak asyik lagi, enggak ada gregetnya, enggak ada efek kejutnya," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (7/1).

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini menyatakan debat pada dasarnya untuk mengetahui dasar pemikiran kandidat untuk menyikapi isu-isu yang menjadi materi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nanti kalau sekarang dikasih bocoran soalnya, ya nanti tinggal ngapalin. Ini ya enggak asyik lagi lah," katanya.

Selain itu, Fadli pun menegaskan kisi-kisi atau bocoran soal ini tak akan menguntungkan BPN Prabowo-Sandi.

"Menurut saya kurang [diuntungkan] ya. Kalau misalnya tema debat oke lah. Tetapi kemudian angle-nya seperti apa, ya jadi kurang, jadi debatnya formalitas. Itu yang kita sayangkan," ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani menyatakan pemberian kisi-kisi pertanyaan debat membuat masyarakat tidak dapat menggali kemampuan kedua pasangan calon. Sebab, kemampuan calon dinilai dapat terlihat dari cara menjawab pertanyaan.

"Cara menjawab, ekspresi menjawab, ekspresi yang dipilih atau kata yang dipilih dalam menjawab itu akan menjadi sebuah ukuran bagi seorang rakyat untuk menentukan apakah ini akan layak menjadi pemimpin bangsa dengan 250 juta penduduk atau tidak," kata Muzani terpisah.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini juga tidak setuju jika pemberian kisi-kisi pertanyaan di debat seperti layaknya cerdas cermat.

"Dulu waktu saya ikut lomba cerdas cermat tidak ada itu pertanyaan yang diajukan oleh juri kepada peserta lomba," kata dia.

Meski tidak setuju, Muzani mengatakan BPN Prabowo-Sandi tetap mengikuti keputusan KPU. Persoalan ini juga disebut tidak akan menguntungkan kubunya.

Debat pilpres perdana akan digelar oleh KPU pada 17 Januari mendatang. Debat akan menggabungkan pertanyaan terbuka dan tertutup atau setengah tertutup.

Pada sistem terbuka, KPU akan mengirimkan terlebih dahulu pertanyaan debat kepada kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, sementara pada sistem tertutup pertanyaan berasal dari masing-masing paslon. (swo/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER