
Fadli Zon Bertemu 24 Dubes Uni Eropa Usai Debat Capres
CNN Indonesia | Selasa, 22/01/2019 01:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menjelaskan pertemuan antara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dengan sejumlah Duta Besar Uni Eropa. Pertemuan itu berlangsung di Kartanegara, Jakarta Selatan, usai debat capres perdana.
Fadli turut hadir dalam pertemuan itu. Dia mengatakan beberapa hal yang dibahas di antaranya terkait ekonomi, politik dan indikasi kecurangan pemilu. Pertemuan itu juga berlangsung kurang lebih 2,5 jam.
Pertemuan itu juga diikuti Ketua BPN Djoko Santoso dan anggota BPN lainnya.
"Saya ikut menerima, itu sehari setelah debat jadi sebetulnya sudah beberapa waktu yang lalu mereka ingin bertemu, dari 24 kedutaan besar ingin masukan-masukan yang lebih jelas dan ternyata banyak masukkan-masukan penting," ujarnya di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (21/1).
Fadli menyebut salah satunya kesalahpahaman para dubes terkait debat capres yang mereka baca di koran berbahasa Inggris. Kedatangan para dubes itu pun guna mengonfirmasi kesalahpahaman yang terjadi.
"Misalnya kemarin waktu debat itu dikatakan Pak Prabowo akan menaikkan tax ratio, tapi seolah-olah ditulis sebagai tax rate, itu beda sekali. Pak Prabowo tidak pernah menaikkan pajak, tapi rasio peningkatan pajak menjadi 16, yang sekarang itu 10, itu beda sekali," tuturnya.
Selain itu, Fadli menjelaskan pihaknya juga fokus pada indikasi kecurangan dalam pemilu. Salah satunya terkait daftar pemilih tetap (DPT).
"Kita menyampaikan juga concern kita bahwa ada potensi kecurangan pemilu, belajar dari masa lalu, itu misalnya persoalan DPT, DPT ganda, DPT invalid, DPT yang manipulatif, dan sebagainya. Bagi mereka ini hal yang sangat penting karena ini pertarungan dalam era demokrasi," ucapnya.
Meski demikian Fadli membantah kedatangan Dubes Uni Eropa itu untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2019.
"Oh enggak, enggak ada sama sekali ke arah sana. Mereka meminta masukan, saya kira itu biasa kok di negara-negara demokrasi seperti itu dan ini atas permintaan mereka juga," ujarnya.
Fadli mengatakan pada 16-19 April mendatang DPR akan mengundang parlemen Uni Eropa dari Westminster Foundation for Democracy, parlemen Australia, parlemen negara-negara Asean, Rusia dan beberapa negara lainnya.
(gst/pmg)
Fadli turut hadir dalam pertemuan itu. Dia mengatakan beberapa hal yang dibahas di antaranya terkait ekonomi, politik dan indikasi kecurangan pemilu. Pertemuan itu juga berlangsung kurang lebih 2,5 jam.
Pertemuan itu juga diikuti Ketua BPN Djoko Santoso dan anggota BPN lainnya.
"Saya ikut menerima, itu sehari setelah debat jadi sebetulnya sudah beberapa waktu yang lalu mereka ingin bertemu, dari 24 kedutaan besar ingin masukan-masukan yang lebih jelas dan ternyata banyak masukkan-masukan penting," ujarnya di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (21/1).
Fadli menyebut salah satunya kesalahpahaman para dubes terkait debat capres yang mereka baca di koran berbahasa Inggris. Kedatangan para dubes itu pun guna mengonfirmasi kesalahpahaman yang terjadi.
"Misalnya kemarin waktu debat itu dikatakan Pak Prabowo akan menaikkan tax ratio, tapi seolah-olah ditulis sebagai tax rate, itu beda sekali. Pak Prabowo tidak pernah menaikkan pajak, tapi rasio peningkatan pajak menjadi 16, yang sekarang itu 10, itu beda sekali," tuturnya.
Selain itu, Fadli menjelaskan pihaknya juga fokus pada indikasi kecurangan dalam pemilu. Salah satunya terkait daftar pemilih tetap (DPT).
"Kita menyampaikan juga concern kita bahwa ada potensi kecurangan pemilu, belajar dari masa lalu, itu misalnya persoalan DPT, DPT ganda, DPT invalid, DPT yang manipulatif, dan sebagainya. Bagi mereka ini hal yang sangat penting karena ini pertarungan dalam era demokrasi," ucapnya.
Meski demikian Fadli membantah kedatangan Dubes Uni Eropa itu untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2019.
"Oh enggak, enggak ada sama sekali ke arah sana. Mereka meminta masukan, saya kira itu biasa kok di negara-negara demokrasi seperti itu dan ini atas permintaan mereka juga," ujarnya.
Fadli mengatakan pada 16-19 April mendatang DPR akan mengundang parlemen Uni Eropa dari Westminster Foundation for Democracy, parlemen Australia, parlemen negara-negara Asean, Rusia dan beberapa negara lainnya.
ARTIKEL TERKAIT

Tim Jokowi: Ma'ruf Lebih Jago Debat Ketimbang Sandiaga
Nasional 1 bulan yang lalu
BPN Sebut Prabowo Tak Mau Bikin Malu Jokowi di Debat Perdana
Nasional 1 bulan yang lalu
Hasto: Jokowi Tak Perlu Bisikan Konsultan Asing untuk Debat
Nasional 1 bulan yang lalu
Luhut Ancam Polisikan Penyebar Hoaks Cium Kaki Prabowo
Nasional 1 bulan yang lalu
TKN Siap Debat Tanpa Bocoran, BPN Minta Tanpa Contekan
Nasional 1 bulan yang lalu
KPU Persilakan Paslon Bawa Sontekan atau Bergeming saat Debat
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Kenali Sosok Capres dan Anggota Dewan Lewat Pintarmemilih.id
Teknologi • 20 February 2019 14:33
Selain Literasi Digital, Tekan Hoaks Pakai Stimulasi Otak
Teknologi • 20 February 2019 09:18
Raffi Ahmad-Nagita Slavina Bikin Vlog bersama Ma'ruf Amin
Hiburan • 20 February 2019 06:16
Candu Hoaks Juga Menyasar Orang Berpendidikan Tinggi
Teknologi • 19 February 2019 15:16
TERPOPULER

Jokowi-Prabowo Disebut Bakal Bertempur Ulang di Tanah Jawa
Nasional • 2 jam yang lalu
Prabowo Sebut Pendukungnya di Medan Tampang Tak Berduit
Nasional 8 jam yang lalu
Bawaslu Buka Pintu Panggil Zulhas soal Orasi di Munajat 212
Nasional 4 jam yang lalu