Tersangka Pembakar Mayat di Tengah Sawah Pengedar Sabu

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jan 2019 02:51 WIB
Para tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Ina Antimurti diketahui sedang berpesta sabu di sebuah rumah kontrakan sebelum membunuh korban di sawah.
Ilustrasi pembunuhan. (Istockphoto/Sestovic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi masih memburu satu tersangka pembunuhan dan pembakar jenazah Ina Antimurti (20) di Dusun I Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Tersangka Asri buron setelah 4 tersangka lainnya dibekuk anggota polisi pada Rabu (23/1).

Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan kuat dugaan tersangka Asri merupakan pengedar narkotika jenis sabu-sabu. Para tersangka yang terlibat dalam pembunuhan ini, diketahui sedang berpesta sabu di rumah kontrakan Asri sebelum membunuh korban.

"Tersangka lainnya yang sudah ditangkap ini mengaku mendapatkan sabu dari tersangka Asri. Mereka beli, lalu pakai langsung di rumah kontrakan Asri. Rata-rata mereka mengaku sudah cukup lama mengonsumsi sabu," ujar Kapolda saat gelar perkara di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka Abdul Malik (22) alias Tete mengaku sudah enam bulan mengonsumsi sabu. Sementara Feri (30), FB (16) dan DP alias Yoga (16) mengaku sudah lima bulan mengonsumsi sabu-sabu.


Kapolda berujar empat tersangka lainnya selain membeli sabu dari Asri, mereka pun merupakan kaki tangan Asri untuk mengedarkan narkoba di kawasan tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima dari keluarga korban, Inah dan Asri merupakan teman lama sejak di sekolah menegah atas (SMA). Zulkarnain belum bisa memastikan keterkaitan penyalahgunaan narkotika korban dengan tersangka Asri.

"Untuk motif pembunuhan yang dilakukan Asri, karena korban utang Rp1,5 juta kepada tersangka. Utang apa, belum bisa dipastikan," ujar Zulkarnain.

Sementara itu Burhan (37), paman Inah mengaku, Inah berpamitan keluar dari rumpah pada Sabtu (19/1) pagi untuk mengurus surat pindah dari Desa Segayam ke Desa Pedataran, ke Kantor Camat Gelumbang.

"Karena mau cerai, jadi keponakan saya mau urus surat pindah lagi ke Pedataran. Sudah pisah ranjang 2 tahun sama suaminya," ujar Burhan.


Burhan mengungkapkan keluarga cemas karena Inah tak kunjung pulang tanpa kabar. Ponsel korban pun tak dapat dihubungi hingga keesokan harinya. Burhan akhirnya memutuskan untuk menghubungi mertua korban yang ada di Desa Segayam.

"Setelah saya hubungi mertuanya, Inah enggak pernah kesana. Mereka juga tidak tahu dimana. Mestinya keponakan saya datang ke rumah mertuanya untuk mengurus surat pindah," jelas dia.

Pada Minggu (20/1), kabar penemuan jenazah seorang perempuan dengan kondisi hangus dibakar di tengah sawah akhirnya didapati oleh Burhan melalui media sosial. Bersama keluarganya yang lain mereka memutuskan untuk datang ke Polres Ogan Ilir melaporkan kehilangan IA.

"Pas kami lihat jenazah di sini [RS Bhayangkara Palembang], kami yakin itu Inah. Karena bekas anting itu memang punya keponakan saya begitu juga aksesoris yang lain," jelasnya.

Keluarga pun berharap seluruh para pelaku bisa ditangkap dan dihukum seberat-beratnya atas perbuatan tersebut.

(idz/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER