DKI Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia dianggap menjadi kota panutan bagi kota lain. Dengan stigma demikian, daerah khusus ini pun butuh seorang pemimpin yang memiliki ritme kerja yang kuat dan bisa mengimbangi perubahan.
"Itu kenapa saya bilang kalau bisa Wagub itu harus muda dan harus milenial. Karena ini Jakarta yang banyak perubahannya," kata Ubedilah.
Wagub juga harus mampu mendukung gubernur yang memiliki tugas segudang. Dan, wagub harus bisa mengikuti perubahan yang sangat besar di ibu kota negara tersebut
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi harus bisa bergerak cepat saya kira. Membawa Jakarta terus menjadi lebih baik," ujar Ubed.
Di samping itu, Ubed menceritakan dinamika masa uji kepatutan dan kelayakan yang menurutnya sangat baik. Secara umum, Ubed menganggap keduanya pantas untuk menduduki DKI-2.
"Menarik sekali. Dua-duanya sama-sama jujur ya mereka itu terpelajar secara pendidikan dan pengalaman juga tidak bisa dibohongi," katanya.
Untuk ke depannya, Ubedilah menyampaikan agar setidaknya partai harus tetap memikirkan kepentingan Jakarta ketimbang kepentingan partai.
"Saya kira masyarakat berhak mendapatkan Wagub yang kompeten ya. Kiranya masyarakat bisa mendapatkan wagun yang terbaik. Dua-duanya sama-sama baik," tutup dia.
(ctr/kid)