Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)
Mohammad Nasir menyebut kasus dugaan penghinaan terhadap penguasa yang menjerat
Robertus Robet tak melibatkan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). UNJ merupakan tempat Robet bekerja sebagai dosen pengajar.
Nasir menilai orasi Robet yang terekam dalam sebuah video merupakan pendapat pribadi.
"Itu kan pendapat pribadi, bukan institusi. Kalah urusan institusi tanyakan Robet sendiri," ujar Nasir di kantor wakil presiden, Jakarta, Jumat (8/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasir mengaku tak tahu alasan Robet melakukan orasi tersebut. Ia sendiri baru mengetahui kasus itu belakangan saat polisi telah menetapkan aktivis HAM itu sebagai tersangka.
"Saya enggak tahu karena itu tiba-tiba muncul. Tanyakan ke mereka itu ya, si Robert itu," katanya.
 Aktivis sekaligus dosen UNJ Robertus Robet ditangkap polisi atas nyanyian yang diduga menghina TNI. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso) |
Robet sebelumnya telah dipulangkan pihak penyidik kepolisian setelah menjalani pemeriksaan kurang lebih 14 jam di gedung Bareskrim Mabes Polri.
[Gambas:Video CNN]Meski telah dipulangkan, polisi menyebut status Robet hingga kini masih sebagai tersangka. Robet menjadi tersangka atas dugaan tindak pidana penghinaan terhadap penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia.
(psp/dal)