Bawaslu Pantau Rencana Penerbitan Obor Rakyat

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Mar 2019 02:14 WIB
Bawaslu menegaskan siap mengambil tindakan bila saat terbit nanti Obor Rakyat kembali memuat konten yang mengandung fitnah kepada salah satu capres.
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) siap mengambil tindakan terhadap tabloid Obor Rakyat yang rencananya akan terbit kembali itu, jika dalam edisinya membuat konten mengandung fitnah seperti dalam Pemilu 2014.

Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan untuk sementara pihaknya akan memantau terlebih dahulu rencana penerbitan Obor Rakyat.

"Iya kita pengawasan. Nanti kalau terbukti misalnya ada Obor Rakyat fitnah, terbukti, ya kita bisa proses," kata Rahmat di kantor Bawaslu, Jumat (8/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tabloid Obor Rakyat menuai kontroversi pada masa kampanye pemilu sebelumnya karena memuat fitnah dalam konten yang mereka produksi. Rahmat berharap Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setiyardi Budiono dan kolega tidak mengulangi kesalahannya.

"Pasti kami tindak apabila ditemukan, ada Sentra Gakkumdu ada teman-teman kepolisian, kejaksaan," katanya.

Obor Rakyat sedianya akan terbit kembali pada hari ini, Jumat (8/3). Namun rencana tersebut kandas. Pemimpin Redaksi Setiyardi membenarkan hal itu.

Setiyardi bahkan mengatakan pihaknya tak bisa mengirimkan tabloid mereka kepada pelanggan yang sudah membayar.

"Kami memohon maaf tak bisa mengirimkannya. Kami pastikan uang yang telah kami terima akan dikembalikan sepenuhnya," kata Setiyardi pagi tadi.

Pada 22 November 2017, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menghukum Setiyardi dan Redaktur Pelaksana Obor Rakyat, Darmawan Sepriyosa delapan bulan penjara.

Setiyardi dan Darmawan akhirnya menghirup udara bebas dari Lapas Cipinang, Jakarta, Kamis (3/1).

Kedua terpidana kasus pencemaran nama baik Presiden Jokowi pada Pilpres 2014 itu bebas usai mendapat cuti bersyarat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham.

[Gambas:Video CNN] (bin/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER