Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengajukan proposal kepada Presiden
Joko Widodo untuk percepatan pembangunan DKI Jakarta. Jumlahnya mencapai Rp571 triliun.
Angka ini dialokasikan untuk pembangunan Jakarta mulai dari pertambahan jalur Mass Rapid Transit (MRT) hingga pembenahan perlintasan sebidang di Ibu Kota.
"Itu (Rp571 triliun) adalah anggaran pembangunannya. Jadi misalnya kita akan membangun MRT sekarang baru 16 Km nanti akan dibangun 231 Km. LRT lebih dari 120 km akan dibangun," kata Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Pemprov DKI juga akan membangun jalan di atas perlintasan sebidang kereta api. Hal ini dilakukan menyusul kemacetan yang sering terjadi saat transportasi umum menunggu kereta api yang lewat.
Total keseluruhan jalan yang akan dibangun di atas perlintasan sebidang ialah sepanjang 27 kilometer. Dengan pembangunan ini diperkirakan waktu tunggu akan berkurang hingga lima menit.
"Kalau sudah dinaikkan ke atas maka tiap rangkaian bisa jaraknya 3-5 menit karena dia tidak mengganggu lalu lintas. Hal ini juga bisa mengurangi kerugian negara akibat macet," katanya.
Beberapa pekerja masih melakukan pekerjaan di Stasiun MRT Senayan. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Nantinya di bawah jalan dekat perlintasan sebidang bakal dibangun semacam jalur joging ataupun ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan publik. Anies berharap rencana ini bisa berjalan dengan baik.
"Ketika dibuat naik, di bawahnya akan dibuat
jogging track dan
bike track sepanjang Jakarta. Jadi di bawahnya nanti kayak taman dengan itu dinaikkan di atas itu termasuk perencanaannya," ujar Anies.
Selain transportasi, Pemprov DKI juga akan fokus membangun sistem air bersih. Anies mengatakan saat melakukan musrembang di Jakarta Utara permasalahan air bersih masih dihadapi oleh masyarakat.
Dengan sistem air bersih yang dibangun memungkinkan Pemprov DKI untuk mengelola sendiri air bersih.
Anies mengatakan dari semua rencana itu, sumber pembiayaan bakal diusahakan dari pinjaman dan APBD. Dia menyampaikan porsi pinjaman bakal lebih besar ketimbang dana dari APBN.
"Belum sampai di sana, tapi nanti akan dicarikan dana-dana sebagian pinjaman sebagian APBN. Tapi angka besarnya akan pinjaman, kenapa pinjaman karena kita memiliki kemampuan untuk membayar," ujar Anies.
Anies mengklaim Pemprov DKI Jakarta masih mampu membayar utang hingga triliunan rupiah, asalkan utang itu dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
"Kalau dibagi 10 tahun itu Rp50an triliun kalau dibayar 40 tahun 50 tahun bisa bayar segitu. Kalau misalnya kita DKI bayar pinjaman 30 tahun dengan nilai seperti itu ya sangat memungkinkan," katanya.
[Gambas:Video CNN] (ctr/pmg)