Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta belum menetapkan tarif Moda Raya Terpadu (
MRT) hingga kini. Sementara Presiden
Joko Widodo bakal meresmikan MRT pada Minggu (24/3).
Ketua Komisi C DPRD DKI Santoso mengatakan pihaknya bakal kembali membuka rapat pada Senin (25/3) untuk membahas penentuan tarif MRT.
"Tadinya besok kami mau rapat bahas lagi finalisasi, tapi ternyata batal. Jadi diputuskan Senin nanti ada rapim (rapat pimpinan)," kata Santoso saat dihubungi, Kamis (21/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi B dan Komisi C akan segera melakukan rapat pada Senin pagi mendatang. Setelah itu hasil rapat masing-masing komisi bakal diajukan pada rapat pimpinan gabungan.
"Iya, selesai kok. Bisa hari Senin," ujar Santoso.
Santoso mengatakan rapat sempat batal dilaksanakan karena kesibukan masing-masing anggota dewan. Ia membantah ada isu politik di balik molornya penentuan tarif MRT.
"Enggak. Ya, masing-masing ada agenda. Biasalah," katanya.
Warga mencoba transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Dia menyatakan selama tarif MRT belum ditentukan, maka penumpang MRT masih gratis menggunakannya. Sementara itu, penggunaan komersial MRT akan diterapkan per 1 April 2019.
"Iya, uji coba, masih gratis kan. Enggak apa-apalah (belum tentukan tarif). Yang enggak boleh itu, kita menggagalkan peresmiannya," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta mengajukan angka Rp10 ribu untuk tarif MRT. Namun Komisi B DPRD DKI sempat mengajukan agar penggunaan tarif MRT untuk warga DKI digratiskan. Hingga kini DPRD DKI masih belum bisa menentukan tarif tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tarif MRT tak mungkin gratis. Sebab menurutnya, Pemprov DKI Jakarta hanya memiliki dana terbatas dalam mengoperasikan MRT.
Dia pun berharap tarif MRT bisa ditetapkan sebelum digelar acara peresmian oleh Jokowi. Dia mengusulkan tarif MRT menyesuaikan jarak tempuh. Tiap titik keberangkatan dan kedatangan akan menentukan besaran tarifnya.
[Gambas:Video CNN] (ctr/pmg)