ANALISIS

Gerilya Jokowi dan Prabowo Berebut Kemenangan di Jawa Barat

CNN Indonesia
Kamis, 11 Apr 2019 06:21 WIB
Dengan jumlah DPT terbanyak, Jawa Barat menjadi lumbung suara dan arena pertarungan bagi Jokowi maupun Prabowo meraih kemenangan di Pilpres 2019.
Capres Jokowi dan Prabowo dinilai bakal sengit memperebutkan kemenangan di Jawa Barat pada Pilpres 2019 ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak dibanding wilayah lain pada Pemilu 2019. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU) jumlah pemilih di Tanah Pasundan itu sebanyak 33,2 juta orang.

Tak ayal Jawa Barat menjadi lumbung suara nasional dan menjadi rebutan pasangan capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kedua pasangan calon pun mengklaim paling unggul di Jawa Barat.

Melihat hasil survei sejumlah lembaga, Jokowi-Ma'ruf unggul sementara dari Prabowo-Sandi di Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Center for Strategic and International Studies (CSIS) misalnya yang menyebut Jokowi-Ma'ruf memperoleh 47,4 persen, sementara Prabowo-Sandi 42,1 persen.

Kemudian survei Indopolling Network menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mendapat 41,7 persen, sementara Prabowo-Sandi 37,9 persen. Sementara Rectoverso Institute merilis Jokowi-Ma'ruf mendapat 48 persen, sementara Prabowo-Sandi 47 persen.

Di sisi lain hasil survei lembaga asal Australia memperlihatkan hal berbeda. Prabowo-Sandi unggul dengan 52,5 persen dari Jokowi-Ma'ruf yang mendapat 47,5 persen.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan Jawa Barat adalah wilayah bergengsi untuk dimenangkan pasangan calon.

Sebagai provinsi dengan daftar pemilih terbanyak dibanding provinsi lain, Jawa Barat pun menjadi tempat bertarung utama bagi Jokowi maupun Prabowo dalam Pilpres 2019.

"Menang di Jawa Barat merupakan gengsi tersendiri," kata Ujang kepada CNNIndonesia.com.

Ujang menilai sebagai petahana, Jokowi tentu tak mau kehilangan muka dengan kalah kembali dari Prabowo seperti pada Pilpres 2014. Saat itu Prabowo mendapat 59,78 persen suara, sedangkan Jokowi 40,22 persen suara.

Menurut Ujang, dengan label sebagai wilayah pemilih terbanyak, kekuatan tim kampanye Jokowi pun banyak menyasar masyarakat Jawa Barat.

"Jadi karena Jawa Barat yang bergengsi tersebut dengan pemilih yang terbanyak di Indonesia, maka seluruh kekuatan 01 banyak menyasar pemilih di Jawa Barat," ujarnya.

Ujang berpendapat baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi memiliki peluang yang sama untuk menang di Bumi Parahyangan. Menurut dia, bila Jokowi menang kemungkinan selisihnya sangat tipis dengan Prabowo, begitu pun sebaliknya.

"Ini masih ada peluang saling mengalahkan. Tentu ini menjadi tantangan sendiri bagi capres dan cawapres untuk memikat hati masyarakat Jawa Barat, sehingga bisa unggul memenangkan pertarungan 17 April," kata Ujang.

Ujang menyebut waktu kampanye pasangan calon tinggal tiga hari lagi. Namun, kata Ujang, masing-masing pasangan calon akan memanfaatkan masa tenang, dari 13 sampai 17 April untuk mendulang suara demi kemenangan di Jawa Barat. Sebab masa tenang rawan akan gerilya politik seperti politik uang dan lain-lain.

"Hari tenang merupakan hari-hari yang rawan hingga hari H. Rawan money politic dan gerilya politik," ujarnya.

Selama masa kampanye ini, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi sama-sama sudah turun ke sejumlah wilayah di Jawa Barat. Jokowi sudah melakukan kampanye terbuka di Cirebon, Indramayu, Karawang, dan Bandung.

Kemudian Prabowo telah menyapa masyarakat secara langsung di wilayah Kabupaten Bogor, Ciamis, Bandung, hingga Garut. Belum lagi masing-masing pendampingnya, Ma'ruf dan Sandi yang sudah berkampanye di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Faktor Debat Terakhir

Pengamat dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar mengatakan, berdasar survei sejumlah lembaga, Jokowi-Ma'ruf masih unggul di wilayah Pantura, seperti Cirebon, Indramayu, Subang, Majalengka, dan Karawang.

Selain itu, Jokowi-Ma'ruf juga unggul di kawasan Parahyangan Timur, meliputi Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan Banjar.

Sementara, lanjut Idil, pasangan Prabowo-Sandi unggul di wilayah metropolitan seperti Bandung, Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Depok. Prabowo-Sandi juga unggul di kawasan Parahyangan Barat meliputi Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.

"Jadi saya kira memang daerah pertarungan di Jawa Barat masih belum bisa dikatakan siapa yang akan memenangkan calon. Cuma secara umumnya untuk Jawa Barat Jokowi lebih unggul dari Prabowo," ujar Idil kepada CNNIndonesia.com.

Idil menilai untuk sementara berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga Jokowi memang unggul dari Prabowo, namun tipis. Kondisi ini, kata Idil, sudah berbalik dari hasil Pilpres 2014. Salah satu faktornya adalah pendekatan personal yang dilakukan Jokowi selama 4 tahun ini.

Peran Kepala Daerah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER