ANALISIS

Gerilya Jokowi dan Prabowo Berebut Kemenangan di Jawa Barat

CNN Indonesia
Kamis, 11 Apr 2019 06:21 WIB
Dengan jumlah DPT terbanyak, Jawa Barat menjadi lumbung suara dan arena pertarungan bagi Jokowi maupun Prabowo meraih kemenangan di Pilpres 2019.
Debat capres terakhir dinilai menjadi salah satu faktor masyarakat dalam memilih, Jokowi atau Prabowo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Lebih jauh Idil belum melihat secara jelas faktor dukungan kepala daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota memberikan dampak elektoral bagi-bagi masing-masing pasangan calon.

Menurut Idil, banyak kepala daerah di Jawa Barat yang tidak terang-terangan mendukung pasangan calon. Ia menyebut hanya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sudah jelas menyatakan dukungan untuk pasangan nomor 01.

Sementara dikutip dari Antara, kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebanyak 22 kepala daerah, sedangkan 5 kepala daerah yang tak mendukung Jokowi-Ma'ruf yakni Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kota Bandung, dan Kota Depok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau secara undeground tentu mereka mempunyai tanggung jawab moral untuk membantu," kata Idil.


Idil menambahkan acara debat terakhir pada 13 April mendatang juga bisa menjadi faktor penentu masyarakat jatuhkan pilihan. Menurut dia, masyarakat akan melihat debat terakhir sebagai penampilan puncak masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Debat itu cukup memberikan pengaruh, orang akan melihat itu sebagai penampilan puncak," tuturnya.

Kubu 01 Fokus di Bekasi, Bogor, Sukabumi

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat Jokowi-Ma'ruf, Dedi Mulyadi mengakui pihaknya masih berat di wilayah penduduk besar, seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi. Karena itu Dedi menyebut pihaknya menaruh fokus lebih kepada tiga wilayah itu.

Menurut Dedi, ketiga wilayah itu memiliki DPT yang cukup besar. Ia mengatakan Kabupaten Bekasi memiliki sekitar 2 juta pemilih, Kabupaten Bogor sekitar 3 juta pemilih, dan Kabupaten Sukabumi sekitar 2 juta pemilih.

"Sehingga ketiga daerah itu mendapat perhatian secara seksama, karena kan untuk kemenangan cukup besar kontribusinya," kata Dedi kepada CNNIndonesia.com.


Politikus Partai Golkar itu mengatakan sejumlah kegiatan sudah dilakukan pihaknya di tiga wilayah itu dan wilayah lainnya di Jawa Barat. Kegiatan-kegiatan itu, kata Dedi dilakukan jaringan partai politik hingga relawan.

Dedi mengakui pihaknya juga mengerahkan 'kiai kampung' dalam menggalang suara masyarakat untuk memilih Jokowi-Ma'ruf. Kata dia, 'kiai kampung' itu merupakan pendamping untuk meluruskan berita hoaks tentang Jokowi kepada masyarakat.

Dedi mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat banyak termakan hoaks tentang Jokowi.

"Di situlah peran para ustaz, para dai, yang memiliki afiliasi politik pada pasangan 01 untuk memberikan penjelasan," ujarnya.

Dedi mengatakan sebenarnya tak ada kesulitan menggalang suara masyarakat Jawa Barat untuk memilih Jokowi-Ma'ruf. Namun, yang berat adalah membersihkan pengaruh hoaks yang sudah tertanam di dalam pikiran masyarakat Jawa Barat.

"Sebenarnya secara umum tidak ada yang sulit tetapi yang berat itu membersihkan seluruh anasir hoaks yang sudah ada dalam pikiran orang," katanya.
(fra/osc)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER