Anies Sebut Banjir Jakarta Tak Terkait Normalisasi Ciliwung

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Apr 2019 15:05 WIB
Anies Baswedan mengatakan bahwa proyek sodetan kali Ciliwung tidak menjadi penyebab banjir yang terjadi di Jakarta sejak Jumat malam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswdan menyatakan banjir Jakarta tidak terkait dengan normalisasi sungai Ciliwung. (CNN Indonesia/LB Ciputri Hutabarat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan proyek sodetan kali Ciliwung tak menyebabkan banjir yang melanda Jakarta sejak Jumat (26/4) malam. Anies menyatakan penyebab utama banjir adalah aliran air Ciliwung yang masuk ke Wilayah Jakarta.

"Kalau itu (sodetan belum selesai) jadi kendala, pasti banjir hanya di tempat itu. Bagaimana Anda menjelaskan dengan banjir di Bekasi? Jadi Bekasi, Tangerang Selatan enggak ada urusan dengan sodetan," kata Anies di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/4).

Anies mengatakan banyak warga Bekasi yang mengeluhkan banjir meski di rumah mereka sama sekali tidak turun hujan, sehingga tak semua masalah banjir dilimpahkan kepada Jakarta.

"Jadi kalau kita fokus ini kampung A, kampung B, kampung C, itu gejalanya saja. Masalahnya apa? Masalahnya adalah volume air dari hulu tidak dikendalikan," ujar Anies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, Anies mengakui hingga kini pembebasan lahan proyek sodetan kali Ciliwung belum juga rampung karena masih ada proses pembelian sejumlah surat-surat tanah yang belum selesai.

"Itu proyek Pembangunan dan Perumahan Rakyat (PUPR) ranah PUPR. Kami masalah pembebasannya belum tuntas," tegas Anies.

Diketahui, proyek sodetan kali Ciliwung masih mandek karena pembebasan lahan yang belum tuntas. Setidaknya ada sekitar 1,2 KM persegi di kawasan Bidaracina, Jakarta Timur yang belum dibebaskan.

Kondisi terakhir, sodetan Kali Ciliwung dari sisi Banjir Kanal Timur (BKT) sudah selesai. Kedua sisi terowongan bertemu di kawasan Bidaracina, tapi belum dapat dieksekusi karena permasalahan lahan.

Sementara itu, Data Pusdatin BPBD DKI menyebutkan pada tanggal 27 April 2019 pada Pukul 06.00 WIB masih terdapat 37 titik banjir yang terdiri dari 14 titik di wilayah Jakarta Selatan, 21 titik di wilayah Jakarta Timur dan 2 titik di wilayah Jakarta Barat.

Sampai dengan pukul 06.00 WIB daerah yang masih terdampak banjir Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bangka dan Petogogan. Kemudian Pondok Pinang, Pondok Labu dengan ketinggian banjir berkisar antara 10 cm sampai dengan 20 cm.

Sedangkan untuk Wilayah Jakarta Timur ada di Cawang, Kamp.Melayu, Bidara Cina dan Kebon Manggis dengan ketinggian banjir berkisar antara 10 cm sampai dengan 225 cm.
(ctr/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER