Demokrat Minta Kader Tak Ungkap Konflik Internal ke Publik

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jun 2019 07:05 WIB
Partai Demokrat meminta kadernya agar tak mengungkap konflik internal partai kepada publik dan melakukan jumpa pers mewakili partai.
Amir Syamsudin (kiri), Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin menginstruksikan seluruh kader agar tidak bicara ke publik tentang hal-hal yang berkaitan dengan konflik internal. Instruksi diberikan kepada kader se-Indonesia di berbagai tingkatan.

"Seluruh kader diminta untuk tidak melakukan komunikasi publik dalam bentuk apapun terkait dengan konflik internal termasuk kegiatan jumpa pers yang mewakili partai di semua tingkatan," ucap Amir dalam instruksi yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (14/6).

Menurutnya, jika ada kader yang diduga bertindak tak sesuai AD/ART, kode etik, dan integritas, maka kader lain dapat membuat laporan kepada Dewan Kehormatan. Jika memang terbukti melakukan pelanggaran, maka kader yang terlapor akan diperiksa dan diberi sanksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amir menjelaskan bahwa itu adalah mekanisme yang berlaku di Demokrat. Sehingga, para kader diharapkan tidak membuat pernyataan kepada pers yang akan menjadi konsumsi publik.

"Dewan Kehormatan akan memanggil semua pihak yang memicu konflik yang ada untuk didengar keterangannya dan diselesaikan sesuai peraturan internal partai yang berlaku," tutur Amir.

Amir menegaskan bahwa dirinya memiliki wewenang untuk menginstruksikan hal tersebut. Dewan Kehormatan, lanjutnya, memiliki tugas, pokok dan fungsi untuk meminta dan mengingatkan seluruh kader.

Sebelumnya sejumlah kader senior mempermasalahkan sikap Wasekjen Andi Arief, Wasekjen Rachlan Nashidik dan Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Ferdinand Hutahaean. Para kader senior menganggap ketiga kader itu kerap melontarkan pernyataan yang berujung kegaduhan.

Kader senior lantas membentuk Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD). Mereka antara lain Max Sopacua, Ahmad Mubarok, Ahmad Yahya, Ishak dan beberapa tokoh lain. GMPPD menilai perlu ada pembenahan organisasi di tubuh partai melalui Kongres Luar Biasa pada September mendatang. (bmw/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER