Kader Senior Bantah Desak Demokrat Gelar KLB

CNN Indonesia
Minggu, 16 Jun 2019 05:09 WIB
Anggota Dewan Pembina Demokrat, Achmad Mubarok menyebut GMPPD tidak mendesak Kongres Luar Biasa, melainkan hanya menyampaikan keprihatinan atas masalah partai.
Achmad Mubarok (kiri) dan Max Sopacua (kanan) bersama kader senior Demokrat lainnya membentuk GMPPD. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok membantah para kader senior partai yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) mendesak agar DPP Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Menurut dia, apa yang disampaikan GMPPD hanya sebatas bentuk keprihatinan terhadap kondisi internal Demokrat.

"Sebenarnya tidak ada desakan untuk KLB ya, namun ini bentuk keprihatinan kami sebagai senior Demokrat atas kondisi internal partai," kata Achmad Mubarok kepada Antara di Jakarta, Sabtu (15/6) dikutip Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan keprihatinan tersebut terkait semakin menurunnya perolehan suara Demokrat di tiap Pemilu, misalnya di Pemilu 2014 memperoleh 10,9 persen lalu turun menjadi 7,7 persen di Pemilu 2019.

Menurut Mubarok, setelah dianalisa, kondisi tersebut disebabkan Demokrat telah menyimpang dari fitrah awal partai yaitu sebagai partai nasionalis terbuka, ideologi nasionalis religius, politik yang dijalankan cerdas, bersih dan santun.

"Demokrat sering menyimpang dari kesantunan dengan menggunakan bahasa kasar. Terkadang tidak cerdas, karena itu kami ingin kembali fitrah Demokrat sehingga menjadi partai terbuka, nasionalis, religius, berpolitik cerdas dan santun," ujarnya.

Mubarok mengkritisi di internal Demokrat banyak kader yang baru masuk lalu banyak bicara mengatasnamakan parpol. Misalnya menyuarakan Demokrat ingin keluar dari koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, padahal keluar ataupun masuk koalisi ditentukan dalam mekanisme internal.

Dia juga menilai pernyataan kader Demokrat yang mengusulkan pembubaran koalisi justru menyebabkan partainya diledek parpol lain sehingga menurunkan marwah partai.

"Segelintir kader tidak paham marwah partai. Kita ingin bawa kesadaran kembali ke khitah sebagai parpol yang bersih cerdas dan santun," katanya.

Sebelumnya, senior Partai Demokrat yang tergabung dalam GMMPD mendorong DPP Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa paling lambat pada 9 September 2019.

Politisi senior Demokrat yang tergabung dalam gerakan ini, antara lain Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua, pendiri Demokrat Ahmad Mubarok, dan tokoh senior lain seperti Ahmad Jaya dan Ishak.

Salah satu yang dikritisi adalah hasil Pileg 2019, dimana Demokrat memperoleh suara 7,7 persen. Meskipun lolos ambang batas parlemen namun perolehan tersebut menempatkan Demokrat di posisi urutan terendah sejak menjadi peserta pada Pemilu 2004.

Terkait kondisi ini, GMPPD menilai diperlukan adanya introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk kemudian bersama seluruh potensi dan kader untuk membangkitkan semangat dan langkah bersama mengembalikan marwah dan kejayaan Partai Demokrat.

[Gambas:Video CNN] (antara/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER