Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi kembali menangkap seorang yang diduga sebagai provokator pada aksi
kerusuhan 21-22 Mei. Penangkapan dilakukan di Ciamis, Jawa Barat, Jumat (12/7) lalu.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan orang yang diduga provokator itu berinisial YG. Dia ditangkap berdasarkan penelusuran CCTV dengan teknologi yang digunakan adalah Face Recognition.
Berdasarkan jejak digitalnya, YG aktif melakukan penyerangan ke asrama Mako Brimob, Petamburan, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(YG) merupakan provokator dari perbuatan (kerusuhan) itu," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/7).
Dari bukti-bukti yang ada, kata Asep, YG mengarah pada perbuatan provokasi. "Sementara ini berdasarkan bukti elektronik yang ada mengarahkan pada perbuatan yang bersifat provokasi," tuturnya.
Seperti diketahui, sejauh ini diamankan sebanyak 456 tersangka kerusuhan 21-22 Mei. Sebagian besar dari mereka berasal dari luar DKI Jakarta. Asep mengatakan berdasarkan penelusuran terdapat delapan wilayah yang menjadi asal kedatangan massa.
Polisi sebelumnya telah menetapkan 447 tersangka dalam kerusuhan 22 Mei. Sebagian besar tersangka disebut berperan sebagai koordinator lapangan.
Kemudian, hasil autopsi Mabes Polri memastikan empat dari sembilan korban jiwa dalam kerusuhan 22 Mei meninggal akibat peluru tajam.
Polisi juga telah melakukan uji balistik terhadap proyektil yang ditemukan pada tubuh korban tewas. Hasilnya, ditemukan dua jenis proyektil, yakni berukuran 5.56mm dan 9mm. Namun, untuk jenis senjata yang digunakan masih dilakukan pendalaman.
Diketahui, polisi membagi peran para tersangka kerusuhan 22 Mei dalam empat kategori. Pertama tersangka yang berperan di lapangan, kemudian koordinator pelaksana, penyumbang dana, dan terakhir aktor intelektual.
(gst/ain)