Palembang, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah selesai melakukan investigasi terhadap
SMA Taruna Indonesia, Palembang, terkait Masa Orientasi Siswa (MOS) yang menewaskan dua siswa di sekola bersistem semi militer tersebut.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan dirinya telah menerima hasil investigasi dari tim yang diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo tersebut. Meski begitu, Herman masih enggan membuka hasilnya.
"Disdik sudah saya kasih jatah investigasi seminggu, sudah selesai. Hasilnya sudah ada, belum saya baca secara keseluruhan. [Hasil] investigasi belum akan kita buka, akan dipelajari terlebih dahulu," ujar Herman, Senin (30/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ada beberapa fakta baru yang ditemukan oleh tim investigasi. Herman kemudian akan mengumpulkan instansi terkait yakni Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) yang terdiri dari Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Pangdam II/Sriwijaya, dan Kapolda Sumsel, serta Dewan Pendidikan.
"Fakta baru yang ditemukan oleh tim investigasi, akan dicocokkan dengan hasil penyelidikan dan penyidikan kepolisian. Setelah pertemuan antarinstansi itu, akan kita tentukan sanksi bagi SMA Taruna," ujar dia.
Sementara itu, Kapolresta Palembang Komisaris Besar Didi Hayamansyah mengatakan penyidik sudah memeriksa 22 saksi terkait MOS SMA Taruna itu. Selain itu, pihaknya pun masih memeriksa rekam medis korban WJ.
"Dalam waktu dekat kita akan gelar perkara. Saksi yang diperiksa termasuk pelapor yakni ibu WJ, siswa senior SMA Taruna Indonesia, teman satu angkatan WJ, serta kepala dan staf SMA Taruna Indonesia," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, keluarga melaporkan kematian WJ, siswa baru SMA Taruna Indonesia, ke Polresta Palembang. WJ meninggal setelah koma selama 6 hari usai menjalani operasi usus terbelit, Jumat (19/7).
WJ dibawa ke rumah sakit oleh pihak SMA Taruna Indonesia saat tengah menjalani kegiatan MOS dengan tubuh penuh luka lebam. Selain WJ, siswa baru lainnya, DBJ, pun tewas dengan luka benturan akibat benda tumpul di bagian kepalanya, Sabtu (13/7).
Terkait kematian DBJ, penyidik sudah menetapkan tersangka atas nama Obby Frisman Arkataku (24), guru di SMA tersebut.
[Gambas:Video CNN] (idz/arh)