Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kekurangan fisik dokter gigi
Romi Syofpa Ismael bukan halangan yang membuatnya tak mampu menjalankan tugas. Hal itu dikatakan Moeldoko saat menerima dokter yang batal menjadi Pegawai Negeri Sipil (
PNS) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat karena kondisi disabilitas tersebut.
Moeldoko mengatakan kedatangan dokter gigi yang akrab disapa Ami itu ingin mengadukan soal seleksi CPNS. Menurut Moeldoko, hasil yang dicapai Romi dalam seleksi CPNS di Kabupaten Solok Selatan memenuhi syarat nilai untuk lulus.
"Kalau saya dengarkan tadi bahwa beliau telah mengikuti standar seleksi dengan baik dan sesungguhnya hasil-hasilnya memadai untuk lulus," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko menilai ada perbedaan pandangan dalam melihat Romi yang sebetulnya lulus seleksi CPNS, namun menyandang disabilitas karena musibah yang menimpanya. Menurutnya, semua pihak perlu memahami bahwa sehat jasmani dan rohani mestinya tidak dikaitkan dengan disabilitas.
"Kalau semuanya terpenuhi dan dinyatakan lulus mestinya itu yang jadi ukuran. Kalau ada pandangan lain, dari pihak lain tentang yang bersangkutan, itu menurut saya bukan sebuah opsi untuk dipertimbangkan," tuturnya.
Moeldoko melihat, Romi bukan seorang difabel yang tak mampu bekerja, mengingat selama ini Romi sudah mengabdi dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik di Puskesmas Tlunan, Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan. Bahkan Moeldoko menyebut masyarakat setempat pun ingin agar Romi tetap bekerja di Puskesmas Tlunan.
 Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
"Ini mestinya dilihat bahwa yang bersangkutan bukan kaum difabel yang tidak mampu jalankan tugas," ujarnya.
Mantan Panglima TNI itu menyatakan bakal berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri terkait nasib Romi. Ia ingin masalah Romi mendapatkan solusi yang bijaksana.
"Akan kami komunikasikan. Saya akan coba segera komunikasikan dengan beliau bagaimana ini mencari jalan keluar," katanya.
Sementara itu, Romi mengucapkan terima kasih atas dukungan dan apresiasi yang diberikan semua pihak atas kasus yang dialaminya. Ia berharap mendapatkan keadilan terkait pembatalan seleksi CPNS meski telah dinyatakan lulus oleh panitia.
"Ami di sini cuma berharap keadilan buat Ami dan keluarga terutama anak dan suami. Untuk bisa hak Ami dipulihkan kembali," kata Romi.
"Ami buktikan Ami mampu bekerja walau Ami duduk di kursi roda. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Pemda Solok Selatan," ujarnya menambahkan.
Perempuan muda ini meminta Pemerintah Daerah Solok Selatan bisa menerima dirinya menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Ia mengaku selama ini telah membuktikan bekerja dengan baik memberikan pelayanan ke masyarakat setempat.
"Terimalah Ami kembali, dengan kerendahan hati Ami, Ami ucapkan terima kasih kepada semuanya," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/osc)