Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan alias Syarief Hasan mengatakan mayoritas kader ingin
Partai Demokrat bergabung dengan koalisi partai politik pendukung pemerintahan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Namun, menurutnya, hal tersebut hanya bisa terwujud bila terdapat kecocokan antara Demokrat dengan parpol di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Memang mayoritas memang ingin bergabung, dengan catatan, ya kalau memang
chemistry dan kebersamaannya bisa dibangun," kata Syarief kepada wartawan, Selasa (13/8).
Dia menerangkan suara-suara kader yang ingin mendukung Jokowi masih berupa pandangan pribadi sejauh ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Demokrat masih menyusun agenda rapat Majelis Tinggi untuk menentukan posisi yang akan diambil di pemerintahan mendatang.
Lebih jauh, Syarief mengklaim, Demokrat memiliki hubungan yang baik dengan Jokowi. Namun, menurutnya, pihaknya masih ragu dengan sikap parpol di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf bila Demokrat kelak bergabung.
"Yang menjadi pertanyaan apakah partai koalisi itu juga sangat
welcome terhadap penambahan koalisi dari partai Demokrat, karena bagaimana pun juga unsur kebersamaan itu patut dibangun," tuturnya.
Ketua DPP Partai Demokrat Dede Yusuf menyatakan partainya akan mengambil sikap politik bertepatan dengan momen ulang tahun Demokrat 9 September mendatang. Sikap politik ini akan menentukan posisi partai sebagai oposisi atau merapat ke pemerintahan Jokowi.
"Kalau nanti diputuskan tentu akan muncul saat ulang tahun Demokrat tanggal 9 September. Artinya saat ini kami belum memutuskan apa pun, kita masih membaca petanya, kami melihat di mana posisi Demokrat yang pas," ujar Dede.
Dede juga mengatakan tak menutup kemungkinan Demokrat akan kembali bersikap seperti Pilpres 2014. Saat itu Demokrat menyatakan sebagai partai tengah, tidak menjadi oposisi dan bukan pendukung pemerintah.
Menurutnya, Demokrat lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
[Gambas:Video CNN] (mts/ugo)