Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang alias
OSO menyebut ada peluang bagi partai politik lain di luar Koalisi Indonesia Kerja (KIK) mendapatkan jatah kursi di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Tidak juga [menutup peluang parpol di luar KIK]. Tentu beliau (Jokowi) punya pemikiran yang lebih jauh dan lebih memungkinkan untuk sejalan dengan pikirannya," kata OSO di kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (15/8).
OSO yang juga menjabat Ketua DPD RI itu mengaku sudah diajak komunikasi oleh Jokowi secara langsung untuk membahas mengenai pengisian posisi menteri. Ia sendiri mengatakan sudah tahu siapa saja nama-nama menteri yang telah disusun Jokowi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya sih sudah tahu dan sudah pernah bicara sama beliau kita sepakat untuk menyerahkan hak prerogatif kepada Presiden sendiri," kata dia.
Untuk Hanura sendiri, kata dia, telah menyetorkan sebanyak 40 nama-nama kadernya kepada Jokowi untuk dipilih sebagai kandidat menteri.
Meski begitu, ia enggan menyebut jumlah kursi menteri yang sudah dialokasikan untuk Hanura di kabinet Jokowi jilid II.
"Itu tidak boleh itu rahasia. Itu rahasia kita [jumlahnya]. Itu enggak bisa kita buka disini. Kalau kita buka kita mendahului apa yang ada dalam benak presiden. Itu yang enggak boleh," kata OSO.
"Harusnya partai-partai pendukung mendukung presiden mengambil suatu keputusan. Bukan mendukung tapi mengatur Presiden itu tidak bisa," tambahnya.
Selain itu, OSO mengaku tak keberatan bila komposisi kabinet Jokowi hanya diisi oleh 45 persen orang yang berasal dari partai politik. Ia percaya keputusan tersebut sudah dipertimbangkan secara matang oleh Jokowi demi kepentingan masyarakat.
"Ya enggak apa-apa, untuk saya sudah bagus-bagus saja," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (arh/rzr/arh)