Sedih Banyak OTT, Irjen Firli Ingin Perkuat Pencegahan

CNN Indonesia
Kamis, 12 Sep 2019 20:42 WIB
Capim KPK Irjen Firli Bahuri menyentil kerja pemberantasan korupsi di Indonesia. Dia bilang pemberantasan korupsi tak sekadar memasukkan orang ke dalam penjara.
Calon pimpinan KPK Irjen Firli Bahuri. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( Capim KPK) Firli Bahuri mengaku sedih dengan fenomena operasi tangkap tangan (OTT) yang marak dilakukan KPK. Dia mengatakan pemberantasan korupsi tak sekadar memasukkan seseorang ke dalam penjara.

Hal itu dipaparkan Firli saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK di Komisi III DPR, Kamis (12/9).

"Kita tahu, Pak, banyak orang ditahan, Pak, karena OTT. Mohon maaf, karena OTT, banyak sekali. Saya sedih, Pak, melihatnya, Pak. Berarti ada sesuatu yang harus kita kerjakan," kata Firli di hadapan anggota Komisi III.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firli mengatakan seharusnya KPK memfokuskan penindakan dengan upaya mengembalikan kerugian negara lewat penyitaan barang-barang hasil korupsi.

Mantan Deputi Penindakan KPK itu menyebut telah menyiapkan 13 program seandainya terpilih sebagai pimpinan KPK. Namun ia hanya memperkenalkan empat program di antaranya.

Program-program itu adalah pembangunan sumber daya manusia KPK, pembangunan sistem mitigasi, penguatan pemulihan aset negara, dan penguatan kerja sama antar lembaga negara.

"Karena sesungguhnya, tujuan penegakan hukum terhadap pemberantasan korupsi tidak hanya menghukum seseorang, tidak hanya memasukkan seseorang dalam penjara. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengurangi kerugian negara," tuturnya.

Firli juga menyoroti penangan korupsi berdasarkan penyebabnya. Dia memaparkan beberapa penyebab korupsi, di antaranya karena kebutuhan, keserakahan, dan sistem. 

Untuk korupsi yang dilakukan karena didorong kebutuhan, Firli mencontohkan hal yang terjadi di tingkat daerah.

Dia bilang dari cerita yang didapat, setiap hari para kepala daerah menghadapi tumpukan proposal. Selain itu, gaji kepala daerah juga berbeda-beda. 

Langkah untuk mencegah korupsi karena kebutuhan ini, menurut Firli, adalah dengan membuat regulasi soal penyetaraan gaji kepala daerah di seluruh Indonesia.

"Tentunya sesuai standar maksimal kebutuhan di daerah tersebut," ujar dia.

Sementara korupsi yang dipicu oleh keserakahan dia berjanji akan memberikan sanksi yang tegas. Dan terakhir, korupsi karena kelemahan sistem akan diatasi dengan melakukan perbaikan sistem.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/psp/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER