Polri Kirim Propam Selidiki Penembakan Mahasiswa Kendari

CNN Indonesia
Jumat, 27 Sep 2019 18:50 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen M. Iqbal mengatakan pihaknya mengirim dua tim dan akan menindak tegas polisi jika terbukti melakukan pelanggaran.
Kadiv Humas Polri Irjen M. Iqbal mengirim dua tim untuk menyelidiki penembakan di Kendari yang membuat dua mahasiswa meninggal dunia(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian mengirimkan dua tim untuk mengusut penyebab tewasnya Immawan Randi dan Yusuf Kardawi, dua mahasiswa Universitas Haluoleo saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, Kamis (27/9). 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan tim bakal mengecek standard operational procedure (SOP) saat mengawal aksi.

Dua tim yang dikirim yakni Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri yang dipimpin oleh Brigjen Hendro Pandowo dan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) yang dipimpin oleh Brigjen Dedi Gabril. Selain itu Wakapolri Komjen Ari Dono juga bertolak ke Kendari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua orang ini [Hendro dan Gabril] bekerja untuk memastikan apakah ada kesalahan SOP. Nah atas kejadian ini kami mengimbau agar seluruh masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang sengaja dimainkan pihak ketiga untuk mengambil keuntungan agar gelombang anarkis semakin besar," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/9).

Iqbal mengatakan penyelidikan masih dilakukan hingga saat ini. Belum diketahui siapa yang melakukan penembakan di Kendari.

Meski begitu, Iqbal memastikan pihaknya bakal memberikan tindakan tegas jika ada anggotanya yang terbukti bersalah atau melakukan pelanggaran.

"Apabila pelakunya nanti terbukti secara scientific aparat, kita akan proses hukum, kita akan proses pidana sesuai mekanisme. Kita akan tindak tegas," tuturnya.

Iqbal mengatakan Kepolisian tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam melakukan penyelidikan. Hal itu dilakukan karena sebenarnya anggota hanya boleh membawa pentung, helm, dan tameng dalam mengawal aksi unjuk rasa.

"Tapi kita harus kedepankan asas praduga tak bersalah, kita tidak ragu apakah ada pihak ketiga yang ingin menciptakan martir untuk memicu gelombang kerusuhan yang lebih besar," ucapnya.

Aksi unjuk rasa mahasiswa di Kendari berujung bentrok dengan aparat kepolisianAksi unjuk rasa mahasiswa di Kendari berujung bentrok dengan aparat kepolisian (ANTARA FOTO/Jojon)
Iqbal mengatakan tim investigasi akan melakukan penyelidikan secara ilmiah. Dia lalu meminta semua pihak mempercayakan proses penyelidikan yang dilakukan Kepolisian.

"Percayakan kepada kami, kepada tim investigasi gabungan untuk melakukan penyelidikan secara scientific," tuturnya.

Diketahui aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sultra di Kendara berujung rusuh. Dua mahasiswa tewas.
Mereka adalah Immawan Randi dengan luka tembak di dada kanan dan Yusuf Kardawi karena mengalami luka serius di bagian kepala. Yusuf sempat dioperasi, namun tidak bisa diselamatkan.

Randi dan Yusuf merupakan mahasiswa Halu Oleo yang mengikuti aksi mahasiswa di Kendari menolak pengesahan RKUHP dan RUU bermasalah lain.

Randi, yang tengah berada di tengah massa aksi di samping Gedung DPRD Sultra, tiba-tiba terjatuh. Ia langsung dilarikan rekan-rekannya ke Rumah Sakit Korem yang dekat dengan lokasi kejadian.

Namun dalam perjalanan, nyawa korban tak bisa diselamatkan. Dari RS Korem, jenazah Randi dibawa ke RSUD Abunawas.

Berdasarkan hasil autopsi, Randi diketahui tewas tertembak. Namun belum diketahui apakah peluru tajam atau peluru tumpul. Begitu juga Yusuf Kardawi, yang kena tembak di bagian kepala.

[Gambas:Video CNN] (gst/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER