Gaji Ketua DPR setiap bulannya jika ditotal mencapai angka Rp80.327.413
Di luar itu, Ketua DPR diberi fasilitas kredit mobil sebesar Rp70.000.000 per orang per periode. Ketua DPR juga diberi tunjangan beras sebesar Rp30.090 per jiwa. Fasilitas ini juga berlaku untuk Wakil Ketua DPR dan juga Anggota DPR.
Jika Ketua DPR bepergian keluar kota untuk kepentingan pekerjaan, dia akan mendapat biaya perjalanan. Untuk daerah tingkat 1 per hari yang bisa didapatkan sebesar Rp500.000. Sementara untuk Daerah Tingkat II per hari mendapat Rp400.000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga mendapat uang representasi dengan nominal Rp400.000 untuk daerah tingkat I dan Rp300.000 untuk daerah tingkat II. Semuanya berlaku sama untuk Ketua DPR, Wakil Ketua DPR dan Anggota DPR.
Selain tunjangan, para wakil rakyat ini mendapat rumah jabatan (RJA) dengan fasilitas lengkap. Mereka pun berhak atas anggaran pemeliharaan. Besar anggarannya berbeda, tergantung lokasi rumah dinas yang didapatkan.
Untuk RJA di daerah Kalibata mendapat anggaran Rp3.000.000 sementara untuk RJA di Ulujami mendapat dana sebesar Rp5.000.000.
Gaji dan tunjangan yang didapat oleh Ketua DPR akan berbeda dengan anggota DPR dan Wakil Ketua DPR.
Untuk Wakil Ketua DPR, pendapatan per bulan yang bisa mereka dapatkan sebesar Rp74.874.613. Sementara untuk anggota DPR, pendapat yang bisa mereka terima tiap bulannya yakni sebesar Rp66.141.813.
Gaya hidup para penghuni Senayan ini memang tak sebanding dengan pendapatan yang mereka terima sebagai anggota DPR. Hal itu dibenarkan oleh Jhony G Plate.
Dia berguyon, gaji dan tunjangan sebagai anggota DPR hanya cukup membeli ikat pinggangnya.
"Kalau dari (gaji) anggota dewan enggak cukup. Beli ikat pinggang selesai sudah, enggak bersisa," kata Jhony.
Jhony mengandalkan bisnisnya untuk memenuhi gaya hidup super mewah. Jhony sendiri mengawali bisnisnya pada awal 1980-an di bidang alat perkebunan.
Kemudian, dia memperluas bisnisnya di sektor penerbangan hingga menjadi bagian dari perusahaan
Air Asia. Dia juga mengaku pernah menjabat di berbagai perusahaan kelas kakap sebelum masuk Senayan.
Rata-rata anggota dewan memang memiliki pekerjaan lain di luar kiprah mereka sebagai politikus. Kebanyakan dari mereka adalah pengusaha di bidang-bidang tertentu.
"Anggota dewan kan bukan jadi penghasilan. Kalau mau dapat penghasilan jangan jadi anggota dewan, jadi pengusaha," kata Jhony.
(wis)