Polisi: Rp10 Juta untuk Keluarga Maulana Suryadi Uang Duka

CNN Indonesia
Jumat, 04 Okt 2019 19:24 WIB
Polisi mengklaim pemberian amplop berisi uang sebesar Rp10 juta kepada keluarga Yadi yang tewas usai demo di Gedung DPR merupakan bentuk uang duka.
Ilustrasi demonstrasi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pemberian amplop berisi uang sebesar Rp10 juta kepada keluarga Maulana Suryadi alias Yadi yang tewas usai demo di Gedung DPR merupakan bentuk uang duka.

Informasi soal pemberian uang tersebut mulanya diungkapkan oleh ibu Yadi, Maspupah.

"Ya (sebagai bentuk duka), boleh ya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (4/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Argo, tidak ada yang salah dengan pemberian uang tersebut. Apalagi, uang itu diberikan sebagai wujud turut berbela sungkawa.

"Kalau misalnya seseorang memberikan turut berduka boleh tidak? Ya sudah," ujarnya.

Yadi (23) meninggal bersimbah darah usai ikut demo di sekitar gedung DPR, Rabu (25/9). Sebelum berangkat berdemo, juru parkir di Tanah Abang itu meminta maaf kepada ibunya.


Keesokan harinya, Kamis (26/9) sekitar pukul 20.00 WIB, sepulang kerja ibunda Yadi, Maspupah menerima kedatangan delapan orang yang mengaku polisi yang menumpang dua mobil. Mereka kemudian memperlihatkan jasad Yadi.

Ia juga sempat ke Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur untuk mengurus jasad Yadi. Saat itu, Maspupah disodorkan surat pernyataan mengenai penyebab kematian Yadi. Bahwa, anaknya meninggal dunia akibat terkena gas air mata dan penyakit asma.

"Abis itu saya dipanggil sama polisi ke kamar, ngasih amplop buat ngurus biaya jenazah Yadi, Rp10 juta. Saya enggak banyak omong, takut," tuturnya.


Saat itu, Maspupah melihat jasad Yadi mengeluarkan darah dari telinga. Saat menanyakan hal itu ke pihak RS, petugas mengklaim itu disebabkan karena penyakit asma.

Saat dimakamkan pun menurut Maspupah, jasad Yadi masih mengeluarkan darah. Tidak ada petugas kepolisian yang hadir dalam pemakaman itu.

Kepolisian sendiri membantah informasi bahwa ada tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut bahwa Maspupah juga telah melihat jenazah anaknya secara langsung dan tidak melihat ada tanda kekerasan.

"Ibu kandung melihat sendiri jenazah anaknya, dan melihat tidak ada tanda tanda kekerasan apapun," ucap Argo.

[Gambas:Video CNN] (dis/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER