Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (
Jokowi) menanggapi santai soal lawatan Ketua Umum
NasDem Surya Paloh dan jajarannya ke DPP
PKS.
Jokowi menyatakan pertemuan pimpinan partai merupakan hal biasa dalam dunia politik.
"Tokoh politik ketemu tokoh pilitik ya biasa. Biasa sekali lho ini. Enggak ada masalah," kata Jokowi saat berdialog dengan wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan dikaitkan Partai NasDem ketemu PKS kemudian koalisi rapuh. Apa hubungannya? Enggak ada hubungannya," sambung Jokowi.
Menurut Jokowi, pertemuan Surya Paloh dan Ketum PKS Sohibul Iman itu hal biasa, dan tak usah terlalu dibawa perasaan. Selain itu, Jokowi berseloroh bahwa pertemuan tersebut terjadi karena Surya Paloh sudah lama tak bertemu dengan Sohibul.
"Mungkin dengan saya [Surya Paloh] sudah enggak begitu kangen karena sering ketemu. Biasa saja lah [pertemuan Surya Paloh-Sohibul] enggak usah terlalu dibawa ke perasaan," tutur Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu menyatakan pertemuan pimpinan partai untuk kepentingan bangsa dan negara merupakan hal yang baik.
Sebelumnya, Surya Paloh bersama sejumlah petinggi DPP NasDem seperti Bendahara Umum Ahmad Ali, Ketua DPP Rachmat Gobel, dan anggota Majelis Tinggi Lestary M bertandang ke Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (30/10). Kedatangan mereka langsung disambut Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PKS Mustafa Kamal, dan Ketua DPP PKS Pipin Sopian.
Usai pertemuan, Paloh mengatakan bersama elite PKS tak spesifik membahas Pilpres 2024. Paloh menyebut pertemuan sebatas mengikat kedua partai lebih mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan partai politik.
"Kepentingan bangsa di atas kepentingan institusi parpol yang kami pimpin," kata Paloh kala itu.
[Gambas:Video CNN]Di tempat sama, Sohibul menegaskan kedua pihak untuk saat ini belum menentukan langkah bersama. Namun, tidak menutup kemungkinan kedua partai yang saling bertolak belakang dalam sistem presidensil ini berjalan beriringan.
"Boro-boro pilpres 2024, Pilkada 2020 saja tidak disinggung sama sekali. Tapi insya Allah dalam perjalanan nanti menjadi agenda yang bisa kita bicarakan bersama," kata Sohibul.
(fra/kid)