Dua Mahasiswa Kendari Tewas Diabadikan KPK Jadi Nama Ruangan

CNN Indonesia
Kamis, 12 Des 2019 21:19 WIB
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan pihaknya ingin menjaga ingatan publik akan sosok dua mahasiswa Kendari yang tewas dalam demo menolak pelemahan KPK.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengabadikan dua nama mahasiswa Universitas Halu Oleo, Muhammad Yusuf Kardawi dan Randi yang tewas dalam demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara, 26 September 2019 lalu menjadi nama ruangan di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) di Kantor KPK, Kuningan Jakarta.

"Ada empat nama sebenarnya yang sudah kami sampaikan kemarin, tetapi di antaranya dua namanya ini akan kami abadikan menjadi sebuah nama ruangan di ACLC KPK," Kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (12/12).

Saut menilai cara itu merupakan upaya untuk menjaga ingatan seluruh masyarakat Indonesia terhadap jasa Randi dan Yusuf. Kedua mahasiswa tersebut, kata dia, secara tak langsung telah berjuang dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun sebenarnya kelihatannya kok sebuah nama? No no no, itu mungkin sebuah cara kita keep our mind untuk tetap bersihkan Indonesia," kata Saut.

Saut berpandangan perjuangan Randi dan Yusuf dengan berdemonstrasi melawan pelemahan KPK dapat menginspirasi mahasiswa lainnya. Dia menyebut perjuangan Randi dan Yusuf tak akan sia-sia.

Lebih lanjut Saut menyebut KPK punya beban moral untuk mengawal kasus kematian Randi dan Yusuf hingga tuntas.

"Tentu saja ini bukan kompetensi kita karena ini di luar isu tindak pidana korupsi tetapi ada beban moral yang besar yang harus dijaga oleh KPK kemudian mengawal kasus ini untuk kemudian ditemukan siapa pelakunya," kata Saut.

Pada kesempatan yang sama, keluarga almarhum Randi dan Yusuf menyambangi Gedung KPK. Dalam keterangan tertulisnya, dua keluarga berkunjung untuk meneruskan aspirasi Randi dan Yusuf yang menolak pelemahan KPK.

[Gambas:Video CNN]
Randi meninggal karena luka tembak saat mengikuti aksi demonstrasi di Kendari. Oknum polisi bernama Brigadir Abdul Malik sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu karena dua selongsong pelurunya identik dengan temuan dua proyektil peluru di lapangan.

Sementara, pembunuh Yusuf Kardawi yang juga tewas saat demonstrasi September lalu belum terungkap sampai saat ini.

Hasil investigasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yusuf diduga meninggal karena terkena tembakan di kepala, di depan gerbang Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sultra. (rzr/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER