PAUD Melon Jagakarsa di Tengah Kepungan Pendidikan Dini Mahal

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Des 2019 10:28 WIB
PAUD Melon di Lenteng Agung hanya punya dua mainan untuk siswanya. PAUD Melon menyiasati keterbatasan itu dengan sesekali mengajak siswa belajar dengan alam.
Fasilitas mainan di PAUD Melon, Lenteng Agung, Jagakarsa. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)
Wahyuni berujar saat ini jumlah peserta didik PAUD Melon sebanyak 21 anak. Mereka terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas besar dan kelas kecil. Para peserta didiknya adalah warga setempat.

Sementara tenaga pengajar diisi oleh dua orang guru reguler dan satu guru piket. Pengajar ini merupakan lulusan S1 yang mendapat beasiswa dari program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat era Fauzi Bowo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Pengajar dari lingkungan sini aja, kita ajuin beasiswa S1 waktu itu dan bertahan mengajar sampai sekarang. Tiga orang guru. Satu guru piket," tutur Wahyuni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyuni mengatakan jam kegiatan belajar mengajar PAUD Melon mulai Senin sampai Jum'at dengan lama belajar tiga jam per hari. Para peserta didik, tambah dia, diajari baca, tulis, hitung (calistung), hingga pembangunan karakter sejak dini.

PAUD Melon Jagakarsa di Tengah Kepungan Pendidikan Dini Biaya
Kepala Sekolah PAUD Melon, Lenteng Agung, Herry Wahyuni. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)
Ia menjelaskan sejak PAUD Melon berdiri, ada program pengenalan lingkungan dan pembentukan karakter dengan mengunjungi wali murid setiap dua bulan sekali.

"Hari ini kunjungan ke rumah wali murid. Dua bulan sekali. Biar tahu ini rumah (orang tua) ini; perkenalan. Dan belajar adab cara bertamu. Rutin dilakukan sejak berdiri," tuturnya.

Belajar dengan Alam

Sejak satu tahun belakangan, bangunan PAUD Melon sedang dalam tahap renovasi. Kegiatan belajar mengajar pun dialihkan ke Musala Al Ikhlas yang letaknya berdekatan.

Mengenai fasilitas bermain, jangan bandingkan PAUD Melon dengan PAUD atau TK di awal tulisan. Di PAUD Melon hanya ada dua mainan. Satu ayunan dan satu permainan lain di halaman depan bangunan PAUD.

Perihal bantuan pemerintah, PAUD Melon pada bulan Oktober kemarin baru saja menerima bantuan berupa Alat Pembelajaran Edukatif (APE) dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Selain itu beberapa bulan sebelumnya, juga ada bantuan operasional berupa barang-barang kegiatan belajar mengajar.

"Kita BOP dapat baru tahun ini, berupa barang. Jadi ada rencana anggaran belanja nih, mereka yang nentuin. Misal alat tulis, buku administrasi PAUD, tapi tidak bisa untuk pengadaan meja dan kursi anak-anak," jelas Wahyuni.

Dengan keterbatasan fasilitas, PAUD Melon menyiasatinya dengan cara-cara kreatif. Wahyuni mengatakan sesekali para peserta didik dibawa ke luar untuk belajar menanam tanaman, dan berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan untuk pengenalan binatang.

Belajar di luar ruang kelas dibuat sesuai tema. Misalnya, anak-anak akan dibawa ke Ragunan untuk belajar dengan tema mengenal binatang. Atau diajak melihat pohon mangga, rambutan, dan sebagainya untuk belajar mengenai tanama,.

"Karena tidak berbiaya, kita ambil segala sesuatunya dari alam," ucap Wahyuni. (ryn/wis)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER