Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) Klas I Juanda meminta masyarakat waspada akan terjadinya
banjir rob, atau naiknya permukaan air laut, di pesisir Surabaya Timur, Sidoarjo hingga Pasuruan, Jawa Timur.
Kasi Data dan Informasi, BMKG Klas I Juanda, Teguh Tri Susanto, mengatakan banjir rob diprediksi akan terjadi pada tanggal 9 - 11 Januari 2020. Hal ini karena pasang maksimum memasuki fase bulan purnama
"Karena pasang maksimum memasuki fase bulan purnama pada tanggal 9 sampai 11 Januari 2020," kata Teguh saat dikonfirmasi, Rabu (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teguh menyebut, wilayah pesisir yang berpotensi terdampak antara lain Pelabuhan Surabaya pada pukul 22.00-24.00 WIB, Pesisir Surabaya Timur pada pukul 22.00-23.00 WIB, dan Pesisir Sidoarjo dan Pasuruan pada pukul 22.00-23.00 WIB.
Sementara ketinggian air diperkirakan mencapai 130 sampai 150 centimeter dari permukaan laut di wilayah pesisir. Hal tersebut diprediksi bakal mengganggu transportasi laut.
"Diprediksi terjadinya kenaikan air laut sekitar pukul 22.00 hingga 24.00 WIB dengan ketinggian 130 sampai 150 centimeter," ujarnya.
Untuk itu, BMKG pun mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari air pasang ini.
"Kami mengimbau supaya masyarakat perlu mewaspadai adanya banjir rob di Jawa Timur, terutama untuk wilayah Pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, Sidoarjo dan Pasuruan," ujarnya.
Selain itu, hujan deras disertai angin kencang diprediksi masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Teguh mengatakan hal itu diperkirakan berlangsung hingga 12 Januari 2020.
[Gambas:Video CNN]"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Juanda Surabaya memperkirakan potensi cuaca ekstrem selama periode 6 sampai 12 Januari 2020," kata Teguh.
Selain Surabaya, Teguh menyebut ada pula daerah lain yang diprediksi bakal diterpa hujan lebat dan angin kencang, yakni Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo.
Selain itu, wilayah lain yang dilewati angin kencang yakni Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Magetan, Pacitan Pamekasan, Pulau Bawean, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban dan Tulungagung.
Lebih lanjut, Teguh juga mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Terutama pada angin kencang yang merobohkan tiang listrik hingga pepohonan.
"Waspadai adanya curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur," kata dia.
(frd/ain)