MPR Minta KPK Ikut Perhatikan Kasus Jiwasraya dan Asabri

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jan 2020 22:35 WIB
MPR meminta KPK turut memperhatikan kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
Ketua MPR, Bambang Soesatyo, meminta KPK turut memperhatikan kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memperhatikan kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).

"Kita minta KPK menaruh perhatian besar untuk proses hukum yang ada di Kejagung (kasus PT Jiwasraya)," ujar Ketua MPR, Bambang Soesatyo, saat menerima kunjungan lima pimpinan KPK di Kompleks DPR/MPR, Jakarta, pada Selasa (14/1).

Bamsoet juga meminta KPK memantau dugaan korupsi pada PT Asabri yang kabarnya diembuskan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD.
"Lembaga dana pensiun lainnya juga karena praktik-praktik yang berlangsung di Jiwasraya juga terjadi di lembaga dana pensiun dan asuransi lainnya, dan beberapa pelakunya kurang lebih sama," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas perusahaan-perusahaan tersebut juga harus diperhatikan.

"Lembaga OJK harus diperhatikan, kalau-kalau ada oknum yang bermain. Apa yang terjadi di Jiwasraya ini pengawasan kendor dari yang kita percaya mengawasi lembaga tersebut," tuturnya.

Selain pada perusahaan asuransi, Bamsoet menduga potensi praktik korupsi juga bisa ditemukan pada lembaga BPJS Kesehatan. Untuk itu, diperlukan pengawasan dan audit serupa kepada lembaga tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua KPK, Firli Bahuri, mengatakan pihaknya tidak akan terjun langsung mengusut kasus PT Jiwasraya. Namun, ia menegaskan akan turut memberikan dukungan kepada Kejaksaan Agung.

Mengenai Asabari, Firli menyatakan belum mau mengambil langkah sebelum menerima laporan lebih lanjut dari BPK.

"Tentu kita tidak bisa melakukan suatu tindakan apabila tidak ada konfirmasi yang jelas," ujarnya.

Namun, Firli mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan BPK dan akan membahas kasus ini lebih lanjut.

[Gambas:Video CNN]

Beberapa waktu lalu, Mahfud MD mengaku mendengar isu dugaan korupsi di tubuh Asabri. Ia meminta hal itu diusut secara tuntas.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp10 triliun gitu," ujar Mahfud di Kantor Kementerian Polhukam, Jumat (10/1) lalu.

Sementara itu, kasus gagal bayar PT Jiwasraya hingga kini masih ditangani Kejaksaan Agung RI. Setidaknya ada 13 orang yang sudah dicekal atau dicegah ke luar negeri terkait pengusutan kasus ini, termasuk direksi dan komisioner PT Jiwasraya, pegawai BUMN, dan pihak swasta. (fey/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER