Nilai Paparan Radioaktif Baru di Batan Indah Belum Dipastikan

CNN Indonesia
Rabu, 26 Feb 2020 02:14 WIB
Nilai paparan radiasi yang dikeluarkan Bapeten sejauh ini hanyalah berdasarkan nilai radiasi usai dilakukan pengangkatan.
Ilustrasi penemuan zat radioaktif. Nilai paparan radiasi yang dikeluarkan Bapeten sejauh ini hanyalah berdasarkan nilai radiasi usai dilakukan pengangkatan.(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) belum memastikan nilai paparan zat radioaktif aktif yang baru-baru ini kembali ditemukan di rumah warga Perum Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten, Abdul Qohhar hingga kini hanya mengatakan nilai paparan sudah turun sejak zat radioaktif jenis Caesium-137 (Cs-137) tersebut diangkat, usai ditemukan pada Senin (24/2).

"Laju paparan setelah sumber diamankan normal, sama dengan background," kata Qohhar lewat keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (25/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Qohhar menjelaskan, nilai paparan itu sudah turun sejak ditemukan sehari sebelumnya.

Kata Qohhar, laju nilai paparan radiasi di jalan dekat lokasi penemuan sebelum dilakukan pengangkatan sumber mencapai dua kali lipat dari paparan background atau paparan normal sekitar 0,5 microsievert.

Sementara itu, Qohhar menyebut di pagar rumah tempat lokasi penemuan nilai paparannya hingga tiga kali paparan normal. Namun saat ditanya nilai paparan dari sumber awal, Qohhar enggan menyebutkan.

"Saya enggak tahu situasinya seperti apa," katanya.


Qohhar menjelaskan sulit untuk mendapat laju paparan dari sumber awal material zat radioaktif. Sebab, nilai paparan radiasi yang dikeluarkan Bapeten sejauh ini hanya berdasarkan nilai radiasi usai dilakukan pengangkatan.

"Pengukuran ini tanpa melihat keberadaan sumber. Jadi as it is, diukur di jalan dan di pagar," kata dia.

Nilai paparan zat radioaktif yang ditemukan di rumah warga sebelumnya ditemukan mencapai angka 12 milisievert atau sama dengan 12.000 microsievert.

Angka itu jauh lebih besar dari zat radioaktif sebelumnya yang ditemukan di sebidang tanah kosong di Perum Batan Indah, yaitu 200 microsievert. (thr/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER