Medsos hingga TOA, Alat NU Imbau Warga soal Corona

CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2020 02:39 WIB
PBNU meminta pengurus cabang NU melakukan sosialisasi imbauan pemerintah terkait virus corona menggunakan segala sarana yang dimiliki, dari medsos hingga TOA.
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, meminta pengurus cabang NU melakukan sosialisasi imbauan pemerintah terkait virus corona. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pengurus seluruh cabang NU untuk melakukan sosialisasi imbauan pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus corona menggunakan segala sarana yang dimiliki, mulai dari media sosial hingga TOA.

"Kepada seluruh jajaran Pengurus Nahdlatul Ulama dari wilayah sampai ranting agar aktif ikut mensosialisasikan protokol dan imbauan pemerintah melalui sarana-sarana yang dimiliki, antara lain dengan speaker, TOA, media sosial, dan lain sebagainya," ujar Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini, lewat keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (24/3). 
Helmy mengatakan bahwa PBNU turut prihatin atas musibah wabah corona di Indonesia. PBNU, kata dia, juga berduka atas semua pasien dan mereka yang turut menjadi korban, terutama tenaga medis. 

Ia pun meminta agar warga NU dapat menghindari kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak. Helmu mengimbau segala aktivitas keagamaan cukup dilakukan di rumah demi keamanan bersama.
Helmy juga meminta semua pesantren yang berada di lingkungan NU agar bisa mengikuti semua protokol dari PBNU terkait pandemi global itu saat ini. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari tetap memperbanyak doa, memohon pertolongan Allah SWT melalui istighotsah, pembacaan sholawat thibbil qulub, dan amalan-amalan dari para kiai dan guru," katanya.

Helmy menyampaikan pernyataan ini saat kasus corona di Indonesia terus bertambah. Hingga Selasa (24/3), kasus infeksi virus corona di Indonesia sudah mencapai 686, 55 di antaranya meninggal dan 30 lainnya sembuh. (thr/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER