Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Ma'ruf Amin menyatakan tidak ada penerapan status
lockdown atau isolasi di Provinsi
Papua. Penutupan akses jalur penerbangan dan pelayaran ke Bumi Cendrawasih mulai 26 Maret hingga 9 April 2020, hanya bersifat sementara guna mencegah penyebaran
virus corona.
"Saya kira itu mungkin kebijakan sementara saja, tidak dalam pengertian
lockdown, tapi untuk membatasi, untuk mencegah masuk orang-orang yang diduga atau dikhawatirkan akan memberikan penularan corona," kata Ma'ruf saat melakukan teleconference dengan pewarta, Kamis (26/3).
Pasien positif virus corona di Papua berjumlah tiga orang per Selasa (24/3) lalu. Ma'ruf bilang penutupan akses diharapkan bisa mencegah jumlah pasien bertambah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ma'ruf, Pemprov Papua tengah fokus untuk menangani virus tersebut agar tak semakin menyebar di Papua.
Ma'ruf menambahkan sampai saat ini Presiden Joko Widodo tak memberlakukan status
lockdown di Indonesia.
Daerah-daerah yang memiliki status intensitas penyebaran virus corona tinggi, ditegaskan Ma'ruf hanya menerapkan instrumen pembatasan fisik (physical distancing) dan disiplin yang ketat bagi warganya.
"Seperti di Jakarta, maka di Jakarta sudah memberlakukan belajar dari rumah, sekolah diliburkan, kemudian [salat] Jumat ditiadakan. Kemudian juga membatasi orang bergerak keluar-masuk Jakarta. ini bagian dari meningkatkan disiplin, penerapan physical distancing," kata Ma'ruf.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan akses orang dan penumpang dari laut dan udara ditutup sementara untuk menekan penyebaran virus corona di Papua. Pengecualian diberlakukan bagi angkutan barang dan bahan makanan.
Status Siaga Darurat sudah ditetapkan di Papua mulai 17 Maret lalu hingga 17 April nanti.
Penetapan status ini dilakukan seiring peningkatan jumlah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif corona di Papua.
(rzr/wis)