Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati
Klaten Sri Mulyani menampik tudingan telah memanfaatkan bantuan penanganan wabah
virus corona (Covid-19) untuk
kampanye. Ia mengaku tidak mengetahui ada stiker bergambar fotonya di botol hand sanitizer hasil bantuan dari Kementerian Sosial.
"Tidak ada (penempelan stiker oleh saya) tempelannya juga kan beda," ujarnya saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (27/4).
Tudingan Sri memanfaatkan bantuan untuk kampanye bergema di dunia maya. Di Twitter, isu ini bahkan sempat menjadi topik terpopuler di Indonesia dengan tagar #BupatiKlatenMemalukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri sendiri mengakui telah membagikan bantuan dari Kemensos berupa masker dan hand sanitizer kepada warga Klaten.
Namun ia juga mengklaim menyalurkan bantuan berupa sembako, alat kesehatan berupa masker dan hand sanitizer yang bersumber dari pendapatan pribadinya selaku ketua DPC PDIP Kabupaten Klaten.
Bantuan dari kemensos tersebut digabung dengan bantuan sembako yang telah ia siapkan untuk diberikan kepada warga Klaten.
"Itu (bantuannya) digabung saja, ada dari Kemensos, ada dari saya selaku ketua DPC Kabupaten Klaten," katanya.
"Sedangkan untuk bantuan sembako adalah dana pribadi saya," imbuhnya.
Sejak Senin pagi (27/4), warganet menyebar foto botol hand sanitizer yang menampilkan wajah Bupati Klaten.
Kantong plastik berisi bantuan juga dicetak bergambar Bupati Klaten, berikut ucapan terima kasih karena telah mentaati imbauan pemerintah mencegah Covid-19 di Kabupaten Klaten.
Mantan Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif sempat mempertanyakan kebenaran foto tersebut. Dalam cuitannya ia mengatakan jika foto tersebut benar maka ada
conflict of interest.
"Ini contoh yang mengambil kesempatan kampanye di tengah wabah Covid-19, contoh
conflict of interest akut dan bupati tanpa rasa malu," cuitnya.
(mln/wis)
[Gambas:Video CNN]