Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Kota Ambon membuka lahan seluas seluas 1,8 hektare di Desa Hunut, Ambon sebagai lokasi pemakaman pasien meninggal karena
virus corona. Lahan khusus tersebut disiapkan setelah sejumlah penolakan warga atas pemakaman pasien corona di taman pemakaman umum (TPU).
"TPU milik pemkot Ambon sudah kami fungsikan, hari Minggu kemarin pasien berusia 67 tahun yang meninggal di RSUD Haulussy dimakamkan di sini," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Joy Adriaansz, melalui sambungan telepon, Senin (3/5).
Joy mengatakan lahan tersebut berlokasi di perbatasan Desa Hunut Ambon dan Desa Hitu Maluku Tengah. Lahan tersebut, kata dia, sudah melewati tahapan survei dan dikhususkan sebagai tempat penguburan jenazah terinfeksi corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, warga Ambon melayangkan protes terhadap jenazah MA warga Silale, pasien dalam pengawasan yang dimakamkan secara diam-diam di tempat pemakamam umum Dusun Taeno, Desa Rumatiga, Ambon Maluku pada Jumat (2/5) pagi.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian Insert Status Pasien Risiko Virus Corona |
MA pernah mengikuti rapid test atau tes cepat dan dinyatakan positif corona setelah dirujuk pada Kamis (1/5) malam. Dia mengeluh sesak napas sehingga perlu diisolasi.
Hal serupa dirasakan pasien dalam pengawasan berusia 67 tahun yang meninggal setelah mendapat perawatan rumah sakit dengan keluhan sesak napas. Berdasarkan rapid test yang bersangkutan dinyatakan positif corona.
Pada Minggu (3/5) pagi korban meninggal dan jenazahnya sempat mendapat penolakan warga di kawasan Air Besar Desa Batu Merah Ambon Maluku. Masyarakat menolak jenazah dimakamkan di TPU milik warga.
Bahkan, sejumlah jalan masuk menuju TPU dipalangi warga menggunakan meja kursi dan batangan kayu sebagai bentuk penolakan jenazah Covid-19. Warga juga sempat mengusir petugas dinas sosial kota Ambon dan TNI-Polri yang tengah turun melakukan sosialisasi.
(ain/sai/ain)
[Gambas:Video CNN]