Ratusan Warga Kota Medan Berdesakan Daftar Bansos Kemensos

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 16:01 WIB
Petugas dibantu warga menurunkan paket sembako yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos) kepada warga yang membutuhkan di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Kemensos mendistribusikan 200 ribu paket sembako dan makanan siap saji untuk pekerja sektor informal di wilayah zona merah COVID-19. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Ilustrasi bansos kemensos untuk warga terdampkam Covid-19. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga silih berganti memadati area Kantor Dinas Sosial Kota Medan di Jalan Pinang Baris, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (13/5) sore untuk mengajukan berkas administrasi demi mendapat dana bantuan sosial (bansos) sebesar Rp600 ribu dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Kepala Dinas Sosial Kota Medan Endar Sutan Lubis mengaku kewalahan mengatasi animo kedatangan warga yang tidak mematuhi imbauan pemerintah untuk mengiktuti protokol physical distancing. Warga tetap berdesak-desakan berlomba menyerahkan berkasnya.

Alhasil kala itu, Dinsos Kota Medan terpaksa meminta bantuan aparat keamanan untuk menertibkan kerumunan warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah imbau berkali-kali, usaha kita sudah maksimal lah untuk menghimbau itu, sampai hari ini kami tidak mampu lagi kami minta bantuan kepolisian," kata Endar dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Kamis (14/5).

Endar menyebut kloter ratusan warga mulai berdatangan dalam sepekan ini yang membuat menumpuknya berkas pendaftaran bansos hingga Senin (11/5) belum sempat terdata.

Untuk diketahui, warga diwajibkan menyerahkan berkas berupa salinan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk kemudian diverifikasi kelayakan mendapat bansos.

Salah seorang lansia Martini yang ada di antara desakan pendaftar mengaku kabar pendaftaran dana bansos tersiar informasi dari mulut ke mulut. Sehingga banyak warga yang tidak ingin melewatkan kesempatan itu termasuk dirinya.

"Ini saya baru datang baru taruh itu [berkas], saya enggak mau datang ya gimana, takut ya, kita kan butuh ya, berharap dapat bantuan," ujar dia yang mengenakan masker tersebut.

Antrean warga yang hendak mendaftar seagai penerima bansos ternyata bukan terjadi di Medan saja. Kondisi serupa juga sempat terjadi di Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

Ribuan massa mendatangi Kantor Pos Kebon Rojo Jalan Jawa, Kecamatan Gubeng antri untuk mendapatkan dana bansos sebesar Rp600 ribu dari Kementerian Sosial pada Selasa (12/5) pagi lalu.

Kasus Corona di Medan

Sementara itu, dilansir Antara, per 13 Mei lalu, jumlah kasus positif Covid-19 Sumatera Utara masih dipuncaki Kota Medan. Jumlah kasus positif di ibu kota Sumut itu ada 146 orang, di mana 13 meninggal.

"Setelah Kota Medan, terbanyak positif Covid-19 adalah Kabupaten Deliserdang, dan Pematang Siantar," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah di Medan, Rabu.

Warga positif Covid-19 di Deliserdang sebabyak 24 orang dengan meninggal dunia lima orang. Kemudian Pematangsiantar tujuh orang positif , namun belum ada yang meninggal dunia.

Setelah Medan, Deliserdang dan Pematangsiantar, terbanyak positif lainnya adalah Asahan sebanyak empat orang dan korban meninggal dunia satu orang. Kemudian Simalungun tiga orang positif dan Langkat serta Toba masing -masing dua orang.

"Seperti.Pematangsiantar, Simalungun , Langkat dan Toba juga tidak memiliki kasus.kematian akibat Covid-19," ujar Aris.

Aris menjelaskan, per posisi tanggal 13 Mei 2020, jumlah positif Covid-19 dI Sumut mencapai 200 orang, di mana 24 orang meninggal dunia.

"Seiring dengan banyaknya warga yang positif Covid-19 di Medan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terbanyak juga di Medan dengan jumlah 96 orang," katanya. (khr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER