Kades Usul Rumah Penerima Bansos Ditandai 'Warga Miskin'

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 17:27 WIB
Pekerja menata bantuan paket sembako dan beras dari Presiden Jokowi di Gudang Koperasi Rasra, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/5/2020). Pemerintah pusat mendistribusikan sebanyak 123.881 paket sembako bagi masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Depok guna meringankan beban ekonomi di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Ilustrasi poaket bantuan sosial. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Bogor, CNN Indonesia -- Rumah warga penerima bantuan sosial (bansos) semasa pandemi virus corona (Covid-19) diusulkan diberi tanda bertuliskan 'warga miskin' agar mudah diidentifikasi. Pemberian tanda juga untuk memberi efek malu buat penerima yang statusnya mampu.

Usul itu disampaikan Kepala Desa Cilebut Barat, H. Dasuki, lantaran banyak pemberian bansos salah sasaran. Sementara warga mampu penerima bansos ada yang tidak memiliki kesadaran untuk mengembalikan bantuan itu.

"Yang menerima PKH [Program Keluarga Harapan] setelah saya lacak banyak yang orang sudah mampu, tentunya kan kalau kita tarik susah selain mereka menyerahkan secara sukarela," kata Dasuki saat dijumpai di Kantor Desa Cilebut Barat, Kamis (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dasuki menjelaskan penandaan 'warga miskin' dilakukan dengan menyemprot tembok depan rumah warga dengan cat hijau. Hal ini ditujukan agar rumah warga dikenali sebagai penerima bansos.

Dia pun berharap cara ini membuat warga mampu yang mendapatkan bansos bisa mengembalikan sumbangan itu secara sukarela agar diserahkan ke warga yang membutuhkan.

Warga yang ingin mengembalikan bansos, kata Dasuki, mesti membuat surat pernyataan terlampir meterai yang isinya pengembalian itu dilakukan secara sukarela. Dasuki mengatakan pernyataan itu diperlukan untuk memastikan tidak ada unsur pemaksaan atau lainnya.

"Malu dong sudah punya motor atau punya mobil kok dapat PKH. Kita tuliskan miskin, mudah-mudahan orang tersebut jadi berpikir, malu digituin," ujar Dasuki.

Sejauh ini Dasuki mengatakan sebanyak 1.263 Kepala Keluarga (KK) di Cilebut Barat sudah terdata bakal mendapatkan bansos dari pemerintah. Meski begitu dia bilang KK yang mendapatkan bansos itu berdasarkan data lama.

Sementara itu Kantor Desa Cilebut Barat menyatakan ada 4.900 KK yang layak dapat bansos tidak masuk dalam data yang digunakan pemerintah.

Penggunaan data lama, kata Dasuki, tidak tepat sasaran sebab ada sebagian warga sudah tidak tergolong miskin. Dia berharap pengembalian bansos dari warga bisa membantu pemerataan bantuan untuk menolong warga yang kesusahan. (fea/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER