BKKBN Minta Warga Tunda Kehamilan Selama Pandemi Corona

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 15:49 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi kehamilan. (GGOMANG/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menghimbau masyarakat tidak hamil dulu selama wabah Covid-19 atau Virus Corona.

"Kalau bisa ketika masih masa kritis [hamil] ditunda dulu. Nanti mudah-mudahan dalam tiga bulan sudah mereda baru," ujarnya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (20/5).

Ia menyatakan sosialisasi dari himbauan tersebut dilakukan selama kebijakan menetap di rumah dilakukan di berbagai daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini didorong karena BKKBN mencatat setidaknya 10 persen pasangan usia produktif tak lagi memakai kontrasepsi pada periode Maret hingga April 2020. Ini ditemukan pada tujuh jenis alat dan obat Keluarga Berencana (KB), yakni alat kontrasepsi dalam rahim, suntik, pil, kondom, susuk, tubektomi dan vasektomi.

"Sementara ini yang putus [kontrasepsi] selama dua bulan ini sekitar 2,5 juta sampai dengan 3 juta akseptor," ungkapnya.

Hasto pun memprediksi peningkatan angka kehamilan jika pasangan produktif putus memakai kontrasepsi sebesar 15 persen.

Infografis Fakta dan Mitos Pil KBFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Artinya, tiap 100 pasangan putus kontrasepsi, sebanyak 15 pasangan akan hamil dengan hitungan hubungan seks 2 sampai 3 kali seminggu.

Sebelumnya, Hasto menyatakan angka pemakaian alat kontrasepsi menurun selama pandemi Corona. Ia menaksir hal ini karena banyak akseptor KB yang khawatir terpapar ketika mengakses layanan kontrasepsi.

Ia menjelaskan kenaikan angka kehamilan di tengah pandemi dikhawatirkan bisa meningkatkan beban ekonomi negara maupun individu, peningkatan angka stunting atau kekerdilan, angka kematian ibu dan janin.

(fey/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER