Jakarta, CNN Indonesia -- Wilayah Kota
Surabaya, Jawa Timur tengah menghadapi dua bencana, yakni penyebaran virus
corona (Covid-19) serta dampak buruk dari gelombang
Equatorial Rossby yang berpotensi menimbulkan
banjir, longsor, serta angin kencang dan pohon tumbang. Bencana alam buntut dari
Equatorial Rossby diprediksi terjadi hingga 2 Juni.
Sejumlah pihak sudah menyampaikan bahwa kasus penyebaran virus corona di Surabaya terus meningkat dengan jumlah ratusan sejak beberapa hari terakhir. Karenanya, perlu ada perhatian khusus.
Merujuk situs
lawancovid-19.surabaya.go.id, per 28 Mei, ada 2.300 orang positif terinfeksi virus corona di Surabaya. Paling tinggi di dibanding daerah lain se-Jawa Timur. Di Jawa Timur sendiri total ada 4.414 kasus positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dr Joni Wahyuhadi bahkan sempat mengatakan bahwa Surabaya Raya bisa menjadi Wuhan, China. Wuhan adalah daerah tempat virus corona pertama kali ditemukan.
Joni mengatakan sebesar 65 persen pasien Covid-19 di Jatim, disumbang oleh tiga daerah yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
"65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya, ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, di Surabaya, Rabu (27/5).
 Kasus positif corona di Surabaya merupakan yang tertinggi di Jawa Timur dibandung daerah lainnya (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc) |
Bencana AlamDi samping corona, Surabaya juga bakal menghadapi cuaca buruk akibat gelombang
Equatorial Rossby. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi banjir dan longsor berpotensi terjadi akibat gelombang itu.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti genangan, jalan licin, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan petir," mengutip siaran pers Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Sidoarjo, Jumat (29/5).
BMKG menjelaskan bahwa gelombang
Equatorial Rossby membuat awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Oleh karena itu, berpotensi mengakibatkan banjir, tanah longsor serta pohohn tumbang.
Sejauh ini, hujan lebat sudah terjadi di Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Pamekasan, Jombang serta beberapa daerah lainnya.
Bahkan sejumlah wilayah di Surabaya dan Sidoarjo sudah terendam banjir akibat hujan deras pada Kamis kemarin (28/5). Tidak hanya ruas jalan, tetapi air juga merendam wilayah permukiman.
"Kondisi peningkatan curah hujan ini diprakirakan terjadi hingga tanggal 2 Juni 2020," mengutip siaran pers BMKG.
(bmw)
[Gambas:Video CNN]