Serikat Guru Minta Nadiem Bersuara soal Pembukaan Sekolah

CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2020 10:57 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim kunjungi SDN 02 Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (6/1) pagi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Kabupaten Bogor. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menagih janji Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait keputusan pembukaan sekolah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Muhammad Hamid sebelumnya mengatakan syarat pembukaan sekolah kemungkinan diumumkan Mendikbud Nadiem pekan ini.


"Apakah sekolah akan dibuka di zona hijau dengan protokol kesehatan? Atau perpanjangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sampai Desember? Atau bagaimana?" ujar Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim melalui keterangan pers dikutip Jumat (5/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satriwan mengatakan pihaknya menunggu keputusan Mendikbud terkait ini. Pasalnya beberapa daerah sudah menyatakan sikap soal jalannya pendidikan di tengah pandemi.

Gubernur Ridwan Kamil sebelumnya menyatakan belum ada rencana pembukaan sekolah pada tahun ini. PJJ bakal tetap berlangsung sampai tahun ajaran baru.

Sedangkan Pemerintah Kota Bukittinggi sempat menyatakan rencana bakal membuka sekolah pertengahan Juli dengan sejumlah ketentuan.

"Ini terkesan jalan masing-masing. Daerah tak bisa seperti itu. Kemdikbud juga jangan diam saja, seolah lepas tangan. Memberikan kebebasan kepada daerah dan sekolah," kata Satriwan.


Siswa duduk di dalam ruang MAN 1 Jombang, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). Guna antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Kabupaten Jombang meliburkan siswa sekolah hingga perguruan tinggi mulai 17-31 Maret 2020. Seluruh siswa akan mengikuti proses belajar mengajar di rumah. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc.Aktivitas belajar di sekolah diliburkan selama pandemi Covid-19. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Ia menilai pembukaan sekolah tanpa koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan koordinasi pusat bisa membahayakan warga sekolah.

Terlebih jika pembukaan sekolah, lanjutnya, tidak dibarengi dengan dukungan infrastruktur seperti masker, hand sanitizer, wastafel sampai alat pelindung diri.

Jika tidak ada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, Satriwan mempertanyakan sumber anggaran untuk mendukung infrastruktur sekolah.

"Kami para guru, orang tua, siswa cemas. Belum ada keputusan yang jelas dari Kemdikbud, apakah perpanjangan PJJ atau membuka sekolah dengan protokol kesehatan di zona hijau?" ungkapnya.


FSGI sendiri menilai perpanjangan PJJ sebaiknya jadi pilihan pemerintah demi keselamatan warga sekolah. Namun keputusan ini harus dibarengi dukungan infrastruktur dan pelatihan guru untuk PJJ.

Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud menyatakan pengumuman keputusan pembukaan sekolah tak jadi dilakukan pekan ini.

"Tampaknya mundur lagi," kata Muhammad Hamid melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut pertimbangan di balik absennya keputusan Kemendikbud soal pembukaan sekolah, serta kapan hal ini akan diumumkan.

Sebelumnya Hamid menyatakan pembukaan sekolah hanya berlaku untuk daerah pada zona hijau. Sedangkan sekolah di zona kuning dan merah akan tetap melaksanakan PJJ.

Nadiem sendiri belum memberikan pernyataan terkait hal ini. Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Naim juga belum merespon panggilan telepon dan pesan instan yang dikirim. (fey/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER