Pasien positif terinfeksi virus corona di Sumatra Utara (Sumut) mencapai 1.232 kasus atau mengalami kenaikan sebanyak 117 orang pada Selasa (23/6).
"Penambahan pasien positif corona merupakan hasil pemeriksaan swab yang dilakukan masif di Sumut. Di samping itu peningkatan ini menunjukkan masih terjadi penularan di lingkungan kita," kata Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Sumut, dr Whiko Irwan, Selasa (23/6).
Whiko menjelaskan untuk pasien meninggal dunia sebanyak 77 orang, sembuh sebanyak 265 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 871 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 204 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penambahan pasien positif corona berasal dari Kota Medan sebanyak 68 kasus, Deli Serdang 20 orang, Pematang Siantar 1 orang, Binjai 1 orang, Asahan 3 orang, Kota Tanjung Balai sebanyak 1 orang, Kabupaten Karo 1, Padangsidimpuan 1 orang, Simalungun 2 orang, Samosir 1 orang, Labuhanbatu Selatan 1 orang dan luar Sumut sebanyak 17 orang," urainya.
Menurut Whiko hasil rapid tes yang reaktif bukan diagnosis pasti dari covid positif. Namun hasil rapid tes reaktif merupakan skrining yang harus ditindaklanjuti dengan swab PCR.
"Sedangkan penderita covid positif dinyatakan sembuh bila pemeriksaan swab berturut-turut mendapatkan hasil negatif," ungkapnya.
Whiko menambahkan hasil pemeriksaan covid positif bukanlah aib. Virus corona bisa saja menularkan bagi yang tidak melaksanakan protokol kesehatan.
Dia meminta sejumlah pihak meningkatkan pemeriksaan baik melalui swab dan rapid test sebagai upaya menemukan penderita covid positif dan sebagai penanda untuk mengisolasi diri kita agar corona tidak menyebar dan menular kepada orang lain.
"Rumah sakit rujukan covid sudah cukup mumpuni merawat pasien sehingga dapat sembuh. Banyak orang karena imunitasnya terjaga dengan baik, tetapi bahayanya bila menularkan ke pasien lanjut usia, pasien penyakit kronis, mereka inilah yang mungkin ada di keluarga kita," ujar dia.
(ain/fnr/ain)