Duka tengah menyelimuti Pemerintah Kota Surabaya. Pasalnya, salah seorang pejabatnya, yakni Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Chandra Oratmangun meninggal dunia.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto, melalui pesan WhatsApp.
"Berita duka, innalillahi wa innaillahi rojiun.Telah meninggal dunia Ibu Chandra Oratmangun, Ka DP5A Kota Surabaya," kata Irvan, Senin (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan bahwa Chandra sempat tekonfirmasi positif corona. Namun belakangan rekannnya tersebut telah dinyatakan negatif.
"Jadi, hasil komunikasi tadi dengan dokter, memang waktu awal beliau dilakukan swab dan positif covid. dan sudah sampai kemarin, sudah dilakukan dua kali swab dan hasilnya negatif semua," ujar Febri.
Oleh tim dokter, kata Febri, Chandra dinyatakan menderita infeksi pneumonia methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
"Kemudian tadi dari dokter bilang bahwa almarhumah itu [meninggal] karena pneumonia MRSA, jadi infeksi bakteri," ujarnya.
Sebelum meninggal, Chandra, diketahui telah dirawat di intensif selama 2-3 pekan lamanya di RS Husada Utama Surabaya. Ia juga sempat mendapatkan perawatan menggunakan alat bantu ventilator.
Namun usai dinyatakan negatif corona, kondisi Chandra memburuk. Ia pun menghembuskan nafas terakhirnya, pada Senin pukul 17.30 WIB.
Febri mengatakan Pemkot Surabaya pun merasa kehilangan yang mendalam. Pihaknya menyampaikan rasa bela sungkawa atas gugurnya mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya tersebut.
"Pemkot Surabaya berbela sungkawa terhadap anggota kami Bu Chandra Oratmangun, yang telah meninggal dunia, pada sore hari ini pukul setengah 17.30 di RS Husada Utama," ujarnya.
Karena telah dinyatakan negatif corona, jenazah Chandra pun, kata Febri, rencananya bakal dimakamkan secara normal, tanpa protokol pemakaman Covid-19.
"Dan ini pun juga kami sampaikan prosedur pemakamannya bukan protokol Covid-19. dari rumah sakit tadi sudah konfirmasi bahwa tidak menggunakan prosedur protokol Covid-19 karena memang hasilnya negatif," ujarnya.
(asa/frd/asa)