Laporan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mencatat perubahan zonasi wilayah risiko penyebaran virus corona di DKI Jakarta. Berdasarkan data analisis Satgas Covid-19 hingga 19 Juli, wilayah Jakarta didominasi zona oranye atau risiko sedang penularan virus corona.
Berdasarkan data dari laman https://covid19.go.id/peta-risiko, wilayah yang masuk zona oranye adalah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Sementara dua wilayah lainnya, yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Barat masih berada dalam zona merah alias berisiko tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jakarta Pusat sempat menjadi daerah dengan laju insidensi atau laju penambahan kasus positif tertinggi secara nasional pada 15 Juli lalu. Laporan laju insidensi diumumkan oleh Satgas Covid-19 setiap pekannya.
Secara nasional laju penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta Pusat menempati urutan ketiga tertinggi setelah Kota Jayapura, Papua dan Kota Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan laman https://corona.jakarta.go.id/ kecepatan tingkat infeksi di Jakarta Pusat juga menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya di Jakarta.
Di Jakarta Pusat kecepatan infeksi mencapai 42,9 persen, kemudian Jakarta Utara 11,9 persen, Jakarta Barat 10,5 persen, Jakarta Selatan 9,9 persen, Jakarta Timur 9,8 persen, dan Kepulauan Seribu 4,1 persen.
Ada empat kategori zona wilayah terkait Covid-19. Pertama zona hijau atau daerah tak terdampak dan tak ada kasus. Kedua zona kuning atau penyebaran Covid-19 rendah.
Ketiga zona oranye atau daerah dengan risiko sedang penyebaran virus corona. Terakhir zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penyebaran virus corona.
Hingga kemarin, Kamis (24/7), kasus positif virus corona di Jakarta mencapai 17.945 orang. Dari jumlah kumulatif itu, sebanyak 11.302 orang sembuh dan 767 orang lainnya meninggal dunia.
Dalam beberapa hari terakhir, tambahan kasus positif di Ibu Kota terbilang tinggi. Kemarin bahkan tambahan harian 470 kasus baru adalah tambahan harian terbanyak selama ini.
Meskipun demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru bersyukur banyak warga yang positif corona. Menurutnya, banyak warga yang tidak menyadari bahwa mereka sudah terpapar virus corona.
Anies juga bersyukur positivity rate atau total rasio positif Covid-19 di DKI Jakarta menyentuh angka 5,3 persen dalam sepekan terakhir. Positivity rate adalah persentase kasus positif berdasarkan total kasus yang diperiksa.
(mln/fra)