Warga di Bandung Antusias Jadi Relawan Uji Vaksin Sinovac

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2020 00:05 WIB
Para relawan untuk ikut uji coba vaksi virus corona dari Sinovac tidak mendaftar langsung ke lokasi pendaftaran, melainkan lewat Wahtsapp.
Ilustrasi vaksin corona. (iStockphoto/Vladans).
Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat antusias menjadi relawan uji vaksin virus corona di Bandung, Jawa Barat. Vaksin yang diujicoba, yakni produksi perusahaan BUMN Bio Farma dengan Sinovac Biotech Ltd dari China.

Bahkan saking banyaknya, pendaftaran relawan di salah satu puskesmas harus ditutup karena sudah melebihi kuota.

"Di Puskesmas Garuda pendaftar sudah melebihi 300 orang dan harus disetop karena melebihi kapasitas," seperti yang dilaporkan wartawan CNN Indonesia TV, Willam Nasution, Rabu (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penjelasan Ketua Tim Penelitian Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, para relawan tidak langsung datang ke lokasi pendaftaran, melainkan mendaftar melalui Whatsapp.

Setelah mendaftar, akan dilakukan pemeriksaan atau screening untuk memastikan kesehatan relawan.

"Peserta mengikuti screening kesehatan, tidak pernah terjangkit Covid 19, tidak ada penyakit jantung, diabetes. Peserta harus benar-benar sehat," jelas dia.

Willam juga melaporkan bahwa uji coba vaksin mulai dilakukan mulai 6 Agustus mendatang. Kemudian setiap tempat uji akan disiapkan petugas 30 hingga 40 tenaga kesehatan.

"Seminggu ada tiga kali uji klinis kepada 25 orang di 6 lokasi. Semua dilakukan secara bergelombang. Nantinya para peserta akan disuntik dua kali," jelas dia.

Setelah 14 hari para relawan akan dilakukan suntikan kedua. Ia menuturkan dalam suntikan ini tidak ada efek samping seperti demam, namun hanya nyeri yang akan dirasakan.

"Suntikan tidak akan ada efek samping seperti demam. Setelah tiga bulan diambil sampel darah dan akan dipantau dan berakhir bulan Januari," terang dia.

Setelahnya, Tim Klinis Unpad akan melaporkan kembali seluruh hasil kepada pemerintah.

Vaksin Sinovac sejatinya sudah dilakukan uji tahap 1 dan tahap 2 kepada manusia dalam jumlah sedikit namun sudah berstatus aman. Kemudian vaksin ini sudah disebar ke beberapa negara untuk dilakukan uji coba.

Menurut Kusnadi, kata Willam, vaksin bisa saja tidak berhasil dan dapat ditarik kembali oleh pemerintah. Kondisi ini biasanya disebut dengan uji klinis tahap 4.

"Uji klinis bisa tahap empat, jika terjadi kesalahan, masih bisa ditarik untuk diperbaiki. Ini harapannya optimal karena sudah mencapai tahap tiga," tutup dia.

Sebelumnya, Kusnandi mengatakan uji klinis vaksin coronavac buatan perusahaan China, Sinovac Biotech ini membutuhkan 1.620 relawan. Namun, sesuai dengan prosedur pengujian vaksin pada manusia (uji klinis) fase III, tidak semua peserta akan disuntikkan vaksin.

Sebanyak 540 orang akan disuntikkan vaksin, sedangkan sisanya akan mendapat cairan plasebo. Penentuan pemberian vaksin atau plasebo akan dilakukan secara acak.

"Bagi yang menerima plasebo akan mendapatkan vaksin Covid-19 setelah vaksin didaftarkan," jelas Kusnandi.

Cairan plasebo adalah obat kosong yang tidak mengandung zat aktif dan tak akan memberikan efek apapun pada tubuh. Penyuntikan plasebo pada sebagian relawan dibutuhkan untuk memastikan efektivitas vaksin yang diberikan, seperti dikutip dari NCBI.

(ctr/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER