Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan akan tetap menggelar Upacara 17-an dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75.
Hendrar mengatakan alasan pelaksanaan upacara di tengah pandemi karena tanggal 17 Agustus merupakan momentum yang sangat bersejarah bagi bangsa dan negara Indonesia dalam merebut dan mencapai kemerdekaan dengan mengorbankan ribuan bahkan jutaan nyawa melayang karena perang dengan penjajah.
Untuk itu, ia memutuskan untuk tetap menggelar upacara 17-an sebagai bentuk penghormatan dan nasionalisme meski di masa pandemi Covid-19.
"Kami Pemkot Semarang tetap menjunjung rasa nasionalisme dan menghormati jasa pahlawan yang merebut kemerdekaan. Tidak ada alasan untuk tidak menggelar upacara 17-an. Meski sekarang tengah dalam pandemi, kami tetap Upacara. Apalagi ini tahunnya sangat bagus, ulang tahun ke-75", kata Hendrar di Balai Kota Semarang, Jumat (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendrar menambahkan bila pihaknya akan tetap memberlakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama berlangsungnya upacara.
Beberapa SOP akan tetap dijalankan diantaranya wajib mengenakan masker, menjaga jarak, serta membatasi jumlah peserta upacara.
"SOP pencegahan Covid-19 tetap wajib. Peserta upacara dan undangan kita batasi, tidak lebih 100 orang. Dan nantinya, bila perlu usai Upacara kita akan tes Covid bersama", tambah Hendrar.
Bukan hanya upacara, pada perayaan HUT RI ke-75 Hendrar juga akan tetap menggelar tirakatan sehari sebelumnya pada Minggu (16/8) malam dengan tumpengan dan renungan kemerdekaan.
Ia jua mengimbau warga kampung untuk tetap menggelar tirakatan dengan mematuhi protkol kesehatan.
"Tirakatan ada, bahkan seluruh kampung saya minta tetap harus digelar. Kami sudah pesan kepada pak Camat, Lurah, RW sampai RT agar tetap menggelar tirakatan namun dengan syarat disiplin SOP pencegahan covid-19. Untuk bangsa dan negara harus sepenuh jiwa dan raga", terang Hendrar.
(dmr/evn)