RK Minta Jokowi Bantu Tes Covid-19: Jomplang dengan Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2020 11:39 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta bantuan Pusat dan mengaku kalah dengan Jakarta dalam hal tes Covid-19.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil minta bantuan Jokowi untuk memperbanyak tes PCR. (Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bantuan Presiden Joko Widodo untuk memperbanyak kapasitas pengetesan Virus Corona (Covid-19).

Pasalnya, saat ini jumlah tes Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) masih berselisih jauh dengan DKI Jakarta.

"Di kapasitas testing ada kelemahan, Pak Presiden. Walaupun di level provinsi, kami tertinggi setelah Jakarta. Kami sudah lakukan 175 ribu tes PCR, agak jomplang dengan DKI Jakarta. Kami mohon dukungan untuk mengejar rasio pengetesan setinggi-tingginya," ujar Emil, sapaannya, saat menyampaikan laporan di hadapan Presiden Joko Widodo, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data di situs corona.jakarta.go.id per 11 Agustus 2020, jumlah orang yang telah menjalani testing PCR di Jakarta sebanyak 464.122 orang.
Untuk itu, Emil meminta bantuan agar kapasitas testing di Jabar dapat menyamai Jakarta.

"Walaupun bapak lihat setelah kami di Jawa Timur 107 ribu (kapasitas tes), kemudian Jawa Tengah, dan seterusnya, tapi dengan testing lebih banyak, kasus kami lebih sedikit," katanya.

Emil lantas mengusulkan upaya peningkatan kapasitas pengetesan di Jabar. Upaya itu, kata dia, salah satunya dengan bekerja sama dengan pihak swasta berupa pay per service PCR.

Infografis Perbedaan Rapid Test dan RT-PCRFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian

Sebab, kata dia, lab milik pemerintah saat ini hanya mampu mengetes 15 ribu sampai 20 ribu per hari.

"Kalau diizinkan kebijakan itu kita bisa naikkan statistik. Dengan kerja sama swasta, kita hanya bayar 1 orang per berapa rupiah dititipkan ke lembaga ini. Sehingga mereka investasi alatnya, kita hanya kasih nama pasien atau potensi yang dites swab," jelas Emil.

Ia juga mengusulkan penggunaan alat tes PCR berukuran koper yang dapat dibawa ke pelosok-pelosok. Dengan alat tersebut, diharapkan pengetesan dapat dilakukan lebih masif di daerah yang selama ini tak terjangkau oleh mobil PCR.

"Mudah-mudahan kalo berkenan, inovasi Jabar ini juga bisa menjadi terobosan untuk memastikan tingkat pengetesan, tidak hanya berkumpul di daerah kepadatan, di kota," kata Ridwan Kamil.

(psp/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER