Wali Kota Sebut Status Depok Zona Oranye Corona

CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2020 13:11 WIB
Status risiko penyebaran virus corona Kota Depok berubah menjadi zona oranye atau risiko sedang dari sebelumnya zona merah corona.
Status Kota Depok kini menjadi zona oranye atau risiko sedang penyebaran virus corona. Ilustrasi (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan Kota Depok kini telah berstatus zona oranye atau risiko sedang penyebaran virus corona (Covid-19) per 11 Agustus 2020. Depok sebelumnya berstatus zona merah atau risiko tinggi Covid-19.

Idris menyebut perubahan status zonasi ini terjadi karena risiko penyebaran Covid-19 Kota Depok berubah dari 1,71 (tinggi) berubah menjadi 1,86 (sedang).

"Kini jadi sudah zona oranye yang sebelumnya zona merah," kata Idris dalam acara Launching Gerakan 2 Juta Masker yang disiarkan di Kanal Youtube livestreaming Kemendagri, Kamis (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idris menyebut angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Depok makin meningkat. Ia juga menyatakan angka kematian pasien corona di Depok rendah dari angka kumulatif nasional.

Meski begitu, Idris tak merinci jumlah angka kematian dan kesembuhan tersebut.

"Pada Selasa memang trennya menurun. Kesembuhan juga meningkat cukup baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Idris mengungkapkan pasien positif corona di Depok paling banyak berasal dari kelompok usia produktif. Menurutnya, banyak di antara mereka yang bekerja atau beraktivitas di luar rumah.

Ia merinci pasien positif dengan latar belakang karyawan swasta 54 kasus. Sementara pelajar dan mahasiswa sebanyak 26 orang dan pengurus rumah tangga sebanyak 22 orang.

"Jadi memang yang terbanyak karyawan swasta di perkantoran. Klaster perkantoran dari Jakarta dan juga klaster pondok pesantren. Lalu klaster transisi kontak erat dari keluarga," kata Idris.

Idris menyatakan pihaknya pun terus mengawasi dan memantau pasien positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala atau OTG. Pasien OTG tersebut, kata di, wajib melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Karena ada kebijakan dari Kemenkes kalau tanpa gejala dan pasien positif gejala ringan dan tanpa gejala, ini tak mendapatkan pelayanan BPJS. ini agak sedikit keberatan. Dan ini lebih dari 50 persen pasien positif dirawat di rumah masing-masing," ujarnya.

Di tempat yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai tak mudah untuk mengatasi penularan virus corona di Kota Depok. Menurutnya, Depok memiliki problematika tersendiri dalam menghadapi pandemi corona saat ini.

Tito lantas menjelaskan penduduk Kota Depok mayoritas bekerja secara komuter di Jakarta dan sekitarnya. Tak hanya itu, Depok juga tak memiliki bentang alam sebagai perbatasan dengan kota lainnya.

"Makanya di Kota Depok ini yang membuat harus ada strategi tersendiri. Enggak ada formula yang pasti di semua daerah, di semua negara tangani kesehatan, yaitu covid itu sendiri," kata Tito.

Merujuk data Satuan Tugas Covid-19 per 9 Agustus, Kota Depok masuk zona oranye penyebaran virus corona. Terdapat 222 kabupaten/kota yang berstatus zona oranye Covid-19.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER