Epidemiolog Kritisi Anies, Bioskop Berisiko Penularan Covid

CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2020 17:43 WIB
Rencana Anies Baswedan membuka kembali bioskop mendapat sorotan dari epidemiolog karena berpotensi menimbulkan klaster baru.
Ilustrasi bioskop. (CGV).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pengembangan Profesi, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terkait pembukaan bioskop di kala pandemi virus corona (Covid-19). Menurutnya membuka bioskop berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19.

Masdalina mengatakan alasan di balik pembukaan bioskop yakni untuk meningkatkan imunitas belum teruji secara keilmuan, ditambah ada risiko besar penularan yang terjadi di ruangan tertutup seperti bioskop.

"Sebaiknya kita cari cara yang sahih untuk meningkatkan imunitas, tanpa mengambil risiko tinggi terjadinya penularan," kata Masdalina lewat sambungan telepon, Kamis (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembukaan bioskop juga rentan menjadi klaster penularan baru karena ada potensi transmisi (penyebaran) dari kontak satu orang ke orang lain. Apalagi, menurut Masdalina, ada banyak orang dalam satu ruangan bioskop yang telah kontak dengan orang banyak.

Kondisi tersebut memungkinkan potensi penularan, meskipun orang tersebut telah menggunakan masker.

"Pembukaan bioskop itu rentan membuka klaster baru, kemungkinan itu selalu ada. Tapi ini bukan saja tentang klaster bioskop, jika terjadi transmisi di gedung bioskop, dampaknya akan terjadi beberapa hari kemudian, belum lagi kedisiplinan orang menggunakan masker yang masih kurang," jelas Masdalina.

Peneliti di Rumah Sakit Sulianti Saroso ini menyarankan pemerintah menunda rencana pembukaan bioskop. Terutama di daerah perkotaan yang masih tinggi penularan Covid-19. Pembukaan bioskop bisa dilakukan di wilayah-wilayah yang sudah terkendali.

"Memang sebaiknya ditunda dulu, pembukaan gedung bioskop dilakukan pada wilayah yang sudah dapat membuktikan terkendalinya kasus, daerah yang tambahan kasusnya hanya 1-2 kasus per hari," katanya.

Sementara penambahan kasus di DKI Jakarta masih tinggi. Memasuki bulan Agustus, penambahan kasus di DKI Jakarta terus meningkat dari angka 300 kasus per hari hingga 711 kasus pada 26 Agustus. Hari ini tambahan kasus bahkan menembus rekor yakni 820 orang positif.

Berdasarkan data dari laman https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan sepekan terakhir, peningkatan kasus di DKI Jakarta berkisar di angka 500 hingga 600 kasus. Pada 19 Agustus 565 kasus, 20 Agustus 595 kasus, 21 Agustus 641 kasus, 22 Agustus 601 kasus, 23 Agustus 637 kasus, 24 Agustus 659 kasus, 25 Agustus 636, dan 26 Agustus 711 kasus.

Lebih jauh Masdalina menyarankan, jika pemerintah tetap ingin membuka bioskop, maka sebaiknya mengubah desain bioskop supaya sirkulasi udara yang masuk bisa aman dari virus.

Manajemen bioskop juga diimbau lebih inovatif menyajikan jasa menonton film. Masdalina mengusulkan, pemerintah atau manajemen bioskop membuka layanan familly theater agar membatasi kontak dengan orang luar.

Para kreator film juga agar lebih memaksimalkan penggunaan platform streaming film untuk menayangkan karyanya agar pembukaan bioskop bisa ditunda selama pandemi.

(mel/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER