Kronologi Semburan Lumpur di Bekasi Akibat Pengeboran

CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2020 09:02 WIB
Semburan gas dan lumpur di Kelurahan Jatirangga, Kota Bekasi, terjadi sejak Sabtu (5/9), dipicu oleh pengeboran untuk membangun tempat kolam renang.
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/Herwin Bahar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi digegerkan oleh semburan lumpur dan air akibat pengeboran sumur oleh warga sekitar di wilayah tersebut.

Lurah Jatirangga, Ahmad Affandi menceritakan kronologi penyebab semburan lumpur tersebut. Dia mengaku semula mendapat laporan dari warga soal semburan gas pada Sabtu, (5/9) sekitar pukul 8.00 WIB. Lalu dua jam kemudian, sekitar pukul 10.00, gas berubah menjadi semburan lumpur.

"Itu Sabtu jam 8 pagi, 5 September. Kemudian jam 8, keluar semacam gas. Diindikasikan, kemudian jam 10, gas berhenti keluar lumpur dan air sesuai dengan video yang beredar," ujar Affandi lewar sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video semburan lumpur juga disebarkan akun Instagram @infobekasi pada hari yang sama. Terlihat dalam video, lumpur dan air setinggi kurang lebih dua meter menyembur di sekitar permukiman warga.

Affandi menyebut, pengeboran semula dilakukan untuk pembuatan wisata kolam renang oleh warga pemilik lahan. Pembuatan kolam renang wisata itu, katanya, telah mendapat izin dari pemerintah setempat.

"Setelah kita selidiki, sama tim dari dinas teknis, itu tujuannya untuk pengeboran air buat kolam renang. Kolam renang buat wisata dia. Dia memang ada izinnya," ujar Affandi.

Hingga kini, lanjut Affandi, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi didampingi tim teknis Dinas Lingkungan Hidup setempat, dan aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab semburan lumpur itu. Affandi mengaku belum memastikan semburan gas, lumpur, dan air itu juga berbahaya untuk warga.

Dia menambahkan, ahli geologi yang merupakan konsultan dari pengeboran oleh warga itu telah menyelidiki kejadian tersebut. Dan belum dapat memastikan kandungan tanah di bawah semburan itu.

Kendati demikian, Affandi menyebutkan bahwa, sejak Senin (7/9), semburan lumpur sudah berganti air.

"Sambil menunggu isinya apa aja. Apa lumpur terus. Kan, kita juga belum cek juga kandungan di bawah tanah, memang lumpur atau gas, atau memang air," katanya.

Akibat semburan itu, kata Affandi, warga khawatir kejadian tersebut akan serupa bencana semburan lumpur yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Tapi kita sampaikan tidak seperti itu. Sudah diantisipasi dan sudah ditangani, tapi ya tidak seperti itu lah. Kita segera selesai musibahnya," ujarnya.

(thr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER